Tuesday, August 11, 2020

Iman kepada Hari Akhir


Iman kepada Hari Akhir


Kehidupan di akhirat itu kekal tidak ada unjungnya


MATERI 1

    SETIAP umat Islam meyakini bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara. Namun, keyakinan tersebut belum banyak mempengaruhi sebagaian besar umat Muslim, khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang takut akan kematian atau masih cenderung mementingkan kehidupan dunia.

    Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang “Iman”, Agama Islam memiliki 6 Rukun Iman yang Wajib kita ketahui dan diamalkan, yaitu Iman Kepada Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul Allah, Hari Akhir, Qada dan Qadar Allah. Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان, translit. arkān al-īmān‎) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. man secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Pengertian iman menurut istilah ialah yang membenarkan dan meyakinkan dengan hati di ucapkan dengan lisan, dan di amalkan dengan perbuatan. 

    Hari akhir atau akhirat merupakan masa yang akan dihadapi seseorang setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Berbeda dengan kehidupan di dunia yang berakhir dengan kematian, kehidupan di akhirat itu kekal tidak ada unjungnya.

    Dengan kata lain, kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan di akhirat lebih utama dari kehidupan di dunia. Namun, Allah SWT dan Rasulullah SAW memerintahkan manusia untuk meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.

    Beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat atau akhir zaman pasti akan terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan manusia akan dibangkitkan di kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap amalan selama hidup di dunia.

    Pada Hari Akhir, setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya. Betapapun kecilnya kebaikan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Demikian juga, betapapun kecilnya keburukan seseorang, dia kaan mendaptkan balasan yang setimpal. Peristiwa pembalasan amal manusia pasti akan terjadi pada Hari Akhir. Firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj [22] ayat 7 sebagai berikut.


وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ


Artinya :

Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keranguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur” (Q.S. Al-Hajj : 7)


Pentingnya Iman Kepada Hari Akhir dan Pengaruhnya Terhadap Prilaku Manusia

    Iman kepada segala hal yang terjadi pada hari Akhir dan tanda-tandanya merupakan keimanan terhadap hal ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, dan tidak ada jalan untuk mengetahuinya kecuali dengan nash melalui wahyu. Kehidupan menurut pandangan Islam bukanlah sekedar kehidupan di dunia yang sangat pendek dan terbatas, Sesungguhnya kehidupan menurut pandangan Islam sangatlah panjang, berlanjut sampai tidak ada batasnya.

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin , orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.“ (QS Al Baqarah : 62) 

    Seperti yang di jelaskan pada surat Al Baqarah ayat 62, bila kita mengimani hari akhir secara ikhlas dan benar, maka Allah telah menjanjikan kita dengan pahala besar. Selain itu, jika kita mempercayai hari akhir maka kita tidak akan khawatir akan datangnya hari akhir dan tak akan mengira – ira kapan hari akhir itu datang karena di Al Qur’an sudah dituliskan ciri – ciri akan datangnya hari akhir.

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab (Al Qur’an) yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (An Nisa ayat 136)

    Dari ayat di atas, An Nisa ayat 136 dapat kita lihat bahwa jika seorang muslim sudah tidak memiliki iman kepada hari akhir, maka dia sudah tersesat terlalu jauh dari ajaran Allah SWT. Iman kepada hari akhir dapat menjauhkan kita dari sifat tercela, seperti maksiat dan musrik. Manfaat lainnya adalah kita akan semakin rajin beribadah dan mengerjakan amal sholeh lainnya untuk mengejar kebahagian di akhirat nanti.


MATERI 2

Perbedaan Kiamat Sugra dan Kubra Beserta Tandanya yang Perlu Dipahami

        Hari akhir adalah sesuatu yang pasti bagi semua manusia yang diberi kehidupan oleh Allah SWT. Hari akhir juga disebut dengan kiamat. Dalam firman Allah telah disebutkan bahwa terdapat dua jenis kiamat yang dapat menimpa manusia yakni kiamat sugra dan kiamat kubra. Di antara keduanya terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Pada hari tersebut, manusia akan dibangkitkan kembali, dikumpulkan di Padang Mahsyar kemudian segala amal perbuatan dihisab.

        Namun datangnya kiamat kecil (suhra) dan kiamat besar (kubra) sudah diperingatkan oleh Rasulullah SAW, meski kekasih paling dicintai Allah SWT inipun tidak tahu kapan datangnya hari akhir tersebut. Allah berfirman dalam Surah Al A’raf:


يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ

Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, 'Bilakah terjadinya?' Katakanlah, 'Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia." (QS. Al A’raf ayat 187)

Tanda Kiamat Sugra

        Kiamat sugra atau biasa disebut dengan nama kiamat kecil merupakan berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini, baik itu secara individu maupun secara kelompok. Pasti, semua makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini akan mengalami kematian. Tak ada makhluk di dunia ini yang akan kekal abadi. Semua musnah dan binasa.

        Contoh kiamat sughra adalah meninggalnya seseorang, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung Meletus dan lainnya. Bahkan, beberapa bencana alam terjadi secara tak alami. Contohnya seperti kelaparan, yakni kekurangan bahan pangan dalam jumlah yang cukup besar, yang mana hal ini disebabkan oleh faktor manusia dan alam.

Tanda Kiamat Kubra

        Kiamat kubra alias kiamat besar merupakan seluruh berakhirnya kehidupan makhluk yang ada di dunia ini. Siapa saja tak akan pernah bisa mengetahui datangnya dari kiamat kubra ini.

        Bahkan, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih sekalipun yang bisa di luar nalar manusia, tetap tak akan bisa memprediksi kapan datangnya dari kiamat kubra ini.

        Bahkan, para Rasul dan Malaikat juga tak diberi tahu oleh Allah SWT secara pasti kapan tiba hari kiamat, apalagi hanya kita manusia biasa. Kiamat besar ini mutlak menjadi rahasia milik Allah SWT.

Tanda-tanda kiamat kubra atau besar adalah :

  1. Ditiupnya sangkakala, setelah semua tanda kiamat muncul , maka ditiupkanlah sangkakala yang akan mematikan seluruh mahluk hidup kemudian dibangkitkan kembali untuk dihisab.
  2. Bumi digoncang dengan goncangan dahsyat sehingga mengeluarkan isinya.
  3. Datang suara memekakan dan semua manusia bingung dan lari ketakutan tanpa arah.
  4. Bumi dan gunung diangkat lalu dibenturkan.
  5. Matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan.

Saat itu para sahabat masih bertanya-tanya tentang kebenaran adanya kiamat. Jawaban Rasul SAW dengan menyebutkan tanda-tanda tersebut bertujuan agar para sahabat tidak menghabiskan waktunya untuk selalu memikirkan kiamat.

Selain itu, ketidakpastian tanda-tanda kiamat yang ada dalam hadis Rasul SAW ini hanya sebagai penguat bahwa kiamat memang ada, tetapi tidak akan disebutkan kapan terjadi.

Semuanya ini bertujuan agar orang Mukmin senantiasa beribadah kapan dan di mana saja tanpa mengenal waktu. Jika kiamat dan tanda-tandanya sudah jelas, maka setiap orang akan meremehkan ibadahnya dan hanya beribadah ketika mendekati kiamat. Wallahu a’lam.


MATERI 3

Hikmah Kepada Hari Akhir

Memahamai kehidupan di dunia adalah fana

        Semua manusia harus memahamai kehidupan di dunia adalah fana, karena akhirat adalah kehidupan yang kekal dan abadi. 

Takut akan bahaya dosa

        Orang yang beriman kepada hari akhir pasti akan menaati peraturan agama, negara maupun masyarakat. Dalam melakukan perbuatan pasti akan diperhitungkan benar dan salahnya.

Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT

        Mereka yang beriman kepada hari akhir pasti akan semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Hari akhir adalah kuasa dan penentuan Allah SWT semata. Hanya kepada Allah SWT kita bisa meminta perlindungan agar pada hari akhir kita diselamatkan dari api neraka.

Menjauhkan Diri dari Segala Hal yang Buruk dan Maksiat

        Manusia yang beriman kepada hari akhir akan mendekatkan diri kepada kebaikan. Ia tidak akan mencari kebahagiaan duniawi, tetapi mencari kebahagiaan di akhirat. Ia akan memprioritaskan kewajibannya dalam beragama, lebih banyak memberikan hartanya untuk infaq daripada berfoya-foya, dan tidak tergoda akan kebahagiaan duniawi.


Kedudukan Hari Akhir dalam Kehidupan Manusia

        Kedudukan beriman kepada hari akhir merupakan suatu rukun iman yang mana dia wajib untuk kita percayai, mengimani adany surga dan neraka, mengimani adany hari pembalasan, mengimani adany hari kebangkitan.

        Pembahasan hari akhir merupakan suatu hari di mana pada saat itu tidak ada hari lain setelahnya dan orang yang mempercayai adanya hari akhir pastinya dia juga mempercayai bahwa akan adanya hari kebangkitan dan juga hari pertanggung jawaban yang mana pada hari itu kita akan di hitung segala amalan yang telah kita perbuat selama kita hidup di dunia dan orang yang mempercayai hari akhir pasti dia juga akan percaya dengan adanya hari pembalasan setelah hari perhitungan amal yang mana di sana dia akan di lihat apakah dia akan masuk ke surge atau neraka  

Sifat Kompetitif Dalam Kepribadian Manusia

Beriman Kepada Kitab Allah


Iman kepada Kitab Allah

Al Quran sebagai kitab suci penyempurna kitab-kitab sebelumnya

MATERI 1

    Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang “Iman”, Agama Islam memiliki 6 Rukun Iman yang Wajib kita ketahui dan diamalkan, yaitu Iman Kepada Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul Allah, Hari Akhir, Qada dan Qadar Allah. Berbicara mengenai Iman kepada Kitab Allah, ini merupakan salah satu dari rukun iman dan membuat kita berfikir banyak untuk lebih mendalami baik dari segi pengertian, manfaat, hikmah serta perilaku yang mencerminkan keimanan kita seperti bagaimana.

    Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان, translit. arkān al-īmān‎) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. man secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Pengertian iman menurut istilah ialah yang membenarkan dan meyakinkan dengan hati di ucapkan dengan lisan, dan di amalkan dengan perbuatan. 

    Pengertian iman kepada Kitab Allah itu adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan kitab suci sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya dan sebagai pedoman hidup manusia hingga akhir zaman nanti.


Dalil Naqli Tentang Iman Kepada Kitab Allah

Beriman kepada kitab Allah merupakan rukun Iman yang ketiga. Sebagai umat Muslim kita wajib mengimani dan percaya sepenuh hati bahwa semua kitab yang diturunkan Allah pasti benar. Untuk memberikan pemahaman yang mendalam agar kita beriman kepada kitab-kitab Allah maka dijelaskan dalam firman Allah yang terkandung dalam kitab suci Al Quran surat An-Nisa Ayat 136

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya :

“ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (An-Nisa Ayat 136)

    Penjelasan singkat mengenai kandungan surat An-Nisa Ayat 136 yang pada intinya Allah mendorong orang yang beriman dalam menyiratkan langkah dalam berkeyakinan. Karena jika salah satu saja dari rukun iman tersebut kita mengingkarinya maka kita akan disebut sudah kafir. 


Dalil Aqli Iman Kepada Kitab Allah

    Dalil adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari. Dalil naqli sudah pasti benar hukumnya. Sementara, dalil aqli merupakan dalil yang diperoleh dari bukti ilmu pengetahuan dan argumentasi ulama (orang-orang yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang hal tersebut) argumen yang dihasilkan oleh para pemikir Islam atau disebut sebagai ijtihad ulama. Beberapa contoh dari dalil aqli iman ikepada Kitab Allah :

  1. Kelemahan manusia dalam memperbaiki jasmani dan ruhaninya itu menghendaki turunnya kitab-kitab Allah yang berisi undang-undang dan hokum-hukum yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia, serta apa saja yang manusia butuhkan dalam kehidupan di dunia.
  2. Allah SWT tahu bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah. Allah SWT adalah Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang, sehingga Allah berkehendak memberi bimbingan kepada manusia supaya menjadi makhkul yang paling mulia di sisi-Nya lewat kitab suci lengkap dengan contoh tauladan yang baik berupa seorang Nabi dan Rasul.
  3. Jika kita diperintahkan Allah untuk melakukan Ibadah dan lain sebagainya, tentunya kita diberi buku pedoman atau buku petunjuk tata cara beribadah, dan buku tentang petunjuk tata cara beribadah itu berupa Kitab, karena itu kita harus beriman kepada Kitab-kitab Allah.



MATERI 2

Nama Kitab Allah dan Rasul Penerimanya

        Kitab Allah adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi atau Rasul. Dalam Al-Qur’an tidak disebut jumlah serta nama kitab Allah. Kita mengetahui jumlah dan nama kitab berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw. Diturunkannya kitab-kitab di tersebut tentu bukan tanpa sebab. Allah Swt memiliki alasan mengapa manusia diberi pedoman hidup meski pada dasarnya manusia telah diberi akal oleh Allah Swt. Keterbatasan manusia dalam mengetahui segala sesuatu menjadi salah satu alasannya. Allah Swt lebih mengetahui bahwasanya apabila manusia diberi kebebasan sepenuhnya tanpa pedoman, maka yang terjadi adalah perbedaan cara mendefinisikan sesuatu yang justru akan membuat kekacauan baik ketika hidup di dunia hingga akhirat.

1.Kitab Taurat

Nabi Musa a.s. menerima kitab Taurat. Dalam kitab Taurat terdapat beberapa syariat dan hukum agama yang sesuai dengan tempat dan kondisi masa itu. Taurat antara lain menerangkan aqidah yang benar, janji-janji Allah, dan ancaman-ancaman-Nya. Kitab Taurat menerangkan dengan tegas tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw, sebagai kunci para Nabi dan Rasul untuk menggantikan ajaran-ajaran sebelumnya. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. secara sekaligus.

2.Kitab Zabur

Nabi Daud a.s. menerima Kitab Zabur. Kitab Zabur berisi antara lain beberapa doa, zikir, pengajaran, dan hukmah. Kitab Zabur tidak memuat hukum agama dan syariat, karena Nabi Daud mengikuti dan melaksanakan Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. Kitab Zabur berisi pujian-pujian terhadap Allah swt. Nabi Daud seorang seniman yang memiliki suara sangat indah.

3.Kitab Injil

Kitab Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa a.s. bertujian menerangkan beberapa hukum dan mengajarkan manusia kembali kepada aqidah tauhid (monotheisme). Nabi Isa a.s. bertugas memperbaiki agama Bani Israil yang telah kacau dan menyeleweng. Injil menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Kitab ini jua menhikuti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.

4.Kitab Al Quran

Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril mempunyai keistimewaan dibanding dengan Kitab-kitab yang terdahulu. Keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an hanya ditujukan kepada suatu golongan tertentu. Sedangkan Al-Qur’an ditujukan untuk seluruh umat manusia dan golongan serta berlaku sepanjang zaman.
  • Kitab suci Al-Qur’an yang ada sekarang masih asli seperti yang pernah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 16 abad yang lalu. Tidak ada perubahan sedikit pun baik titik maupun hurufnya.
  • Al-Qur’an turun dalam bahasa yang dipakai oleh bangsa Arab sehingga disebut bahasa arab, dan semua orang yang membacanya tidak dapat mengganti dengan bahasa lainnya.
  • Al-qur’an membenarkan Kitab allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw.
  • Al-Qur’an sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran yang telah diturunkan pada Kitab terdahulu.
  • Al-Qur,an diturunkan tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur, ayat demi ayat , surah demi surah.

Adapun Kitab-Kitab Allah yang wajib kita percayai dan kita yakini dapat dilihat dalam table berikut:




MATERI 3

Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Kitab Allah
  • Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas segala kitab yang lain
  • Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya
  • Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, baik dengan membaca sendiri maupun menghadiri majlis ta’lim
  • Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
  • Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan keluarga sendiri maupun masyarakat
  • Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid
  • Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu permasalahan
Hikmah Beriman Kepada Allah
  • Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
  • Al-Qur’an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal, sehingga kehidupan tidak akan tersesat
  • Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an selain berisi perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu pengetahuan.
  • Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup jadi akan lebih tertata
  • Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.
  • Akan mendapat syafa’at (pertolongan) di akhirat kela

Cara beriman kepada kitab Allah:
  • Mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.sebagai khalifah bumi kita harus mengingatkan Alquran sebagai kitab Allah dan melibatkan dalam urusan kita
  • Mempercayai kitab-kitab tersebut sebagai wahyu dari Allah swt.kita harus percaya bahwa kitab-kitab tersebut sebagai pedoman hidup manusia
  • Memahami maksud atau isinya.untuk dapat mengamalkannya kita harus paham maksud kenapa kitab-kitab tersebut diturunkan oleh Allah swt.
  • Menyakini kebenarannya

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengimaninya menurut pandangan para ulama.
  • Kita harus mengimani bahwa kitab-kitab Allah yang diturunkan itu benar-benar dari Allah Swt
  • Hafal nama-nama kitab di atas termasuk kepada siapa kitab itu diturunkan
  • Memercayai berita-berita yang terkandung di dalam kitab Al-Qur'an maupun kitab-kitab terdahulunya
  • Mengamalkan hukum-hukum yang tidak dihapus dari kitab terdahulu serta ridha dan tunduk menerimanya, baik kita mengetahui hikmahnya maupun tidak



Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...