Saturday, October 31, 2020

Ibadah Umrah

 Pengertian Ibadah Umrah


MATERI 1

Pengertian Umrah

    Umrah (bahasa Arab: عمرة‎) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

    Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan tawaf di Ka'bah dan sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.Sebelum melaksanakan umroh, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh jamaah yang akan berangkat.


Dasar Hukum Umrah

Ulama berbeda pendapat tentang hukum umroh, yaitu:

1. Sunnah

Hukum Umroh adalah sunnah. Ulama yang berpendapat sunnah seperti Imam abu Hanifah, Imam Malik, riwayat dari Ibnu Mas’ud, dan pendapat yang dipilih Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Umrah sunah setelah melakukan umrah wajib tidak ada ketentuan berapa kali. Namun menurut hadits Ibnu Abbas ra., umrah sunah yang lebih utama dilaksanakan pada bulan ramadhan.

2. Wajib

Hukum umroh adalah wajib. Pendapat kedua dan dianggap paling kuat hukum ibadahnya ialah wajib, karena berdasarkan dalil-dalil dalam Al-Quran dan hadist.

Salah satu ayat yang menguatkan hukum umroh yang wajib ialah, pada surah Al-Baqoroh ayat 196

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umroh karena Allah” (Q.S. Al-Baqarah: 196).


Ketentuan Umrah

Syarat umrah adalah

  1. Beragama Islam atau merupakan orang muslim.
  2. Baligh dan berakal.
  3. Merdeka dari perbudakan, atau bukan hamba sahaya.
  4. Memiliki kemampuan
  5. Adanya mahrom bagi perempuan.

Rukun Umroh

  1. Berihram atau berniat untuk memulai umroh.
  2. Thawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak 7 putaran.
  3. Melakukan sa’i yang dimulai dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa.
  4. Tahalul
  5. Tertib


MATERI 2

Tata Cara Ibadah Umroh Lengkap Sesuai Sunnah

1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar 'Ali.

Di miqat yang terletak di Madinah ini, para jamaah melakukan persiapan sebelum ihram, mulai dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu dan mengerjakan sholat sunnah ihram 2 rakaat.

2.Setelah mengenakan pakaian ihram, seorang jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat.

3. Menuju Masjidil Haram di Mekah

Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika umroh dan haji.

4. Melakukan thawaf.

Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

5.Sholat 2 rakaat di depan Maqom Ibrahim. 

Maqom Ibrahim bukanlah kuburan dan tidak pula tempat yang terkait dengan kuburan lain. Namun di tempat itu Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka membangun Kabah. 

6.Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam.

7. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak balik.

Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan. Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan.

8. Melakukan tahallul

Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh yang ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul tak mengapa. Sedangkan untuk tata cara umroh wanita hanya dicukur ala kadarnya.

Dengan melakukan tahallul, maka sudah sempurna tata cara ibadah umroh lengkap sesuai sunnah.


MATERI 3

Kapan Waktu Utama Melaksanakan Umrah?

    Dalam Islam, waktu pelaksanaan umrah memang bisa dilaksanakan kapan pun. Ini pula yang membedakannya dengan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan pada Dzulhijjah atau pada 8-12 Dzulhijjah. Lalu adakah waktu-waktu utama melaksanakan umrah? Setidaknya ada beberapa keterangan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bulan yang baik untuk melaksanakan umrah. Pertama, bulan Ramadhan. Seperti terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari yang berbunyi "Umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersama Rasulullah."

    Selain itu, bulan yang baik untuk berumrah adalah bulan Dzulqa'dah, sebab di bulan ini pula Rasulullah melaksanakan ibadah umrah. Berdasarkan sejumlah keterangan menyebutkan, semasa hidupnya Rasulullah melaksanakan umrah empat kali. Umrah yang dilaksanakan Rasul terutama pada umrah pertama berlangsung pada bulan tersebut.


Hikmah Menjalankan Ibadah Haji dan Umrah

  • Menghapus semua dosa kecil dan menyucikan diri dari perbuatan maksiat 
  • Diampuninya segala dosa karena Allah SWT Maha Pengampun, Maha Pemurah dan Maha Penyanyang, kecuali dosa yang berkaitan dengan hak sesama manusia sebab harus diselesaikan terlebih dahulu.
  • Menyucikan jiwa seseorang dan berbaik sangka kepada Allah SWT
  • Melatih sifat sabar dan disiplin
  • Menciptakan rasa persaudaraan dan kesatuan umat muslim di dunia









Dzikir dan Doa Dalam Islam

 DZIKIR DAN DO’A

MATERI 1

BERDZIKIR

Pengertian Dzikir

    Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).

    Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidaksesuai dengan kesucian Allah. 

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran : 191).


Manfaat Dzikir

Banyak sekali manfaat dari dzikir dan doa untuk sehari-hari. Manfaat yang ada tentu sangat berguna untuk mengembangkan kualitas diri. Simak dibawah ini manfaat doa dalam kehidupan sehari-hari :

Diberikan keridhaan

Semua manusia membutuhkan ridha dari Allah untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Jika tidak, bisa jadi kegiatan yang dijalani akan berakibat buruk. Tentu, hanya orang-orang yang baik dan aktivitas yang baik pula akan di ridha’i oleh Allah.

Menambah rizki

Rizki yang ada akan diberikan secara langsung oleh Allah jika dikehendaki. Maka, cara terbaik untuk meminta rizki yaitu dengan berdoa dan berdzikir dengan benar.

Mengusir syaitan

Syaitan yang mendengar bacaan dzikir serta doa akan merasakan panas dan tidak mudah untuk mendekat. Jadi, bagi anda yang memang ingin diri untuk terhindar dari syaitan maka wajib untuk melakukan amalan-amalan yang baik. 

Kontrol emosi

Selain itu, tidak disarankan untuk merusak diri dengan melakuakn kontrol emosi yang kurang baik. Terlebih bagi orang dewasa yang harus lebih pintar dalam mengolah diri. Islam selalu mengajarkan hal kebaikan kepada setiap umatnya. Bacalah dzikir dan doa setiap waktu, niscaya akan lebih mudah dalam kontrol diri.


Adab Berdzikir

    Orang yang melakukan zikir dianjurkan dalam keadaan paling sempurna. Orang yang melakukan zikir dianjurkan dalam keadaan paling sempurna. Namun tahukah kamu bagaimana adab dalam berzikir? Jika ia sambil duduk disuatu tempat, hendaklah menghadapkan dirinya ke arah kiblat dan duduk dengan sikap yang penuh rasa khusyuk, merendahkan diri, tenang, anggun dan menundukan kepala.

Berdzikir didalam hati atau dengan suara rendah. Bersikap merendahkan diri dihadapan Allah sebagaimana firman Allah :

Surat Al-A’raf Ayat 205


وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ


Terjemah Arti: "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai" (Al-A’raf Ayat 205)

    Ayat tersebut menjelaskan Allah memerintahkan menyebut nama Allah Rabbmu dengan khusyuk, rendah hati, dan disertai rasa takut. Dan panjatkanlah doamu dengan suara yang sedang, antara keras dan lirih di pagi hari dan petang hari, mengingat keutamaan dua waktu ini. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah Waktu berdzikir dipagi hari dan petang hari. Ada beberapa lafal yang dibaca untuk berdzikir. Sebaiknya lafal tersebut dari Al Quran dan sunah maqbullah .


MATERI 2

BERDOA

Pengertian Berdoa

    Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min : 60).

    Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.


Adab Membaca Doa Setelah Sholat Wajib, Agar Mudah Diterima dan Dikabulkan Allah

  1. Diawali dengan Memuji Keagungan Allah, Berselawat, dan Memohon Ampun. 
  2. Menghadap Kiblat Sambil Mengangkat Tangan. 
  3. Khusyuk. 
  4. Dengan Suara Perlahan. 
  5. Yakin Doa akan Terkabul. 
  6. Mengulang Doa dan Tidak Terburu-buru. 
  7. Jangan Mendoakan Keburukan.


Wajtu Terbaik Untuk Berdoa

Rasulullah menunjukkan kepada kita ada beberapa waktu yang mustajab untuk kita gunakan berdoa, antara lain:

  1. Ketika beribadah puasa dan berbuka puasa
  2. Malam Lailatul Qadar
  3. Dalam sujud kepada Allah
  4. Setelah selesai salat wajib
  5. Saat sepertiga malam terakhir atau saat sahur
  6. Saat azan berkumandang / saat di antara azan dan iqamah
  7. Saat hari Jumat
  8. Saat turun hujan


MATERI 3


Bacaan Dzikir Sesudah Sholat

Berikut adalah bacaan dzikir yang dapat kita panjatkan dan amalkan sesudah melaksanakan sholat.

 

Astaghfirullahal’adzim, Alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi (dibaca 3 kali)

“Aku minta ampun pada Allah yang Maha Agung , yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya”.

 

La ilaha illallahu wa’hdahula syariikalahu, lahulmulku walahul’hamdu yu’hyii wayumiitu wahuwa ‘alakulli syai’ing qodiiru (dibaca 3 kali)

“Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada Sekutu bagiNya. BagiNya-lah kerajaan dan bagiNya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

 

Allahumma angtassalamu wa mingkassalamu wa ilaika ya’uwdussalamu, fakhayyina rabbana bissalamu wa adkhilnaljannata darossalami tabarokta rabbana wa ta’alaita yadzaljalali wal ikromi.

“Wahai Allah! Engkaulah pemilik kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkaulah kembalinya kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian. Masukanlah kami ke dalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Suci dan Maha Tinggi, Wahai Zat Yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan”.

 

A’uudzu billahiminasy-syaithonirrojiim

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk

 

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

 

alḥamdulillahirabbil ‘aalamīn. arraḥmaanirraḥiim. maaliki yaumiddiin. iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. ihdinaṣ-ṣiraatal-mustaqīm. ṣiraaṭallażiina an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍaalliin

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,” “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,” “Pemilik hari pembalasan.” “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” Tunjukilah kami jalan yang lurus,”.(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.“

 

Wa ilaahukum ilaahuw waa hidu laa ilaaha illaa huwar rohmaanur rohiimu. Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyulqoyyuumu. Laa ta’khudzuhu sinatuw wa laa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi. Man dzal ladzii yasfa’u ‘indahuu illaa bi idznihi. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhithuuna bi syai-in min ‘ilmihii illaa bi maasyaa-a. wasi’a kursiyyuhussamaawaati wal ardha. Wa laa ya-udhuu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul azhiim.

“Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya; tidak mengantuk dan tidak tidur. kepunyaanNya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.“

 

Ilahana robbana angtamaulana sub’hanallohi

“Wahai tuhanku/kami, engkau tuanku/kami pembimbing kami, Maha Suci Allah“

 

Sub’hanallah (dibaca 33 kali)

“Maha Suci Allah. “

 

Sub’hanallahi wabi’hambdihi da’iman abadan Al’hamdulillah

“Maha Suci Allah, yang Maha Agung, dan dengan MemujiNya selalu selama-lamanya dan abadi.”



Friday, October 30, 2020

Tata Cara Shalat Berjamaah dan Munfarid


MATERI 1

SHALAT BERJAMAAH

Pengertian Shalat Berjamaah

Salat jamaah (bahasa Arab: صلاة الجماعة adalah ibadah salat yang dilakukan secara bersamaan dan merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan dalam agama Islam. Dalam salat jamaah, seorang yang berdiri di depan dan orang-orang lain mengikutinya disebut dengan Imam dan orang-orang yang mengikuti dan berjamaah kepadanya disebut dengan makmum.

Shalat berjamaah merupakan salat yang dikerjakan oleh dua atau lebih orang secara bersama-sama dengan satu orang di depan sebagai imam dan yang lainnya di belakang sebagai makmum.

Shalat berjamaah minimal atau paling sedikit dilakukan oleh dua orang, namun semakin banyak orang yang ikut solat berjama'ah tersebut jadi jauh lebih baik. Shalat berjama'ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik daripada sholat sendiri. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih mengutamakan shalat berjamaah daripada solat sendirian saja. Shalat jama’ah boleh dikerjakan dirumah, surau , masjid, sekolah atau tempat-tempat lainnya. Akan tetapi tempat yang lebih utama untuk melaksanakn sholat jamaah ialah di masjid, terutama untuk laki-laki.


Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Shalat Berjamaah

Syarat shalat Berjamaah

Syarat dalam berjamaah ada 3 yaitu, ada imam, makmum dan berniat mengikuti, serta shalat dikerjakan oleh dua orang atau lebih.

Syarat Sah Manjadi Imam Dalam Shalat Berjama'ah

Sebelum memulai shalat dengan makmumnya, seorang imam setelah muazin selesai mengumandangkan azan dan komat, maka imam berdiri paling depan dan menghadap makmum untuk mengatur barisan terlebih dahulu. Jika sudah lurus, rapat dan rapi imam menghadap kiblat untuk mulai ibadah sholat berjamaah dengan khusyuk.

Syarat Untuk Menjadi Imam Sholat Berjama'ah :

  1. Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah Shalat.
  2. Lebih banyak hapal surat-surat Alquran.
  3. Lebih fasih dan baik dalam membaca bacaan-baca'an salat.
  4. Lebih senior / tua daripada jama'ah lainnya.
  5. Tidak mengikuti gerakan shalat orang lain.
  6. Laki-laki. Tetapi jika semua makmum adalah wanita, maka imam boleh perempuan.

Syarat Untuk Menjadi Makmum Sholat Berjama'ah:

  1. Niat untuk mengikuti imam dan mengikuti gerakan imam.
  2. Berada satu tempat dengan imam.
  3. Laki-laki dewasa tidak syah jika menjadi makmum imam perempuan.
  4. Jika imam batal, maka seorang makmum maju ke depan menggantikan imam.
  5. Jika imam lupa jumlah roka'at atau salah gerakan sholat, makmum mengingatkan dengan membaca Subhanallah dengan suara yang dapat didengar imam. Untuk ma'mum perempuan dengan cara bertepuk tangan.
  6. Makmum dapat melihat atau mendengar imam.
  7. Makmum berada di belakang imam.
  8. Mengerjakan ibadah sholat yang sama dengan imam.
  9. Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuk yang boleh mengikuti imam sama seperti makmum lainnya, namun setelah imam salam masbuk menambah jumlah rakaat yang tertinggal. 


Posisi Imam dan Makmum Dalam Shalat Jamaah


1. Bila makmum satu orang, maka makmum berdiri di samping kanan imam. 


Berdasarkan hadits Ibnu Abbas, disebutkan: "Nabi juga berdiri dan shalat, maka akupun berdiri disebelah kiri Beliau. Beliau menarik daun telingaku dan memutar badanku berpindah ke sebelah kanan Beliau." (HR. Bukhari No. 6316 dan Muslim No. 763)

Hadits ini menunjukkan bahwa apabila makmum itu satu orang, maka posisinya sejajar dengan imam dan di sebelah kanan imam, tidak lebih ke depan dan tidak lebih ke belakang. 

2.Jumlah Makmum Dua Orang atau Lebih, maka makmum berdiri di belakang imam. 


Posisi makmum bila jumlahnya 2 (dua) atau lebih, maka posisinya berada di belakang imam sewaktu shalat.

3. Apabila Makmum Hanya Satu Wanita, maka posisinya di belakang imam laki-laki. 

Ibnu Abdil Bar Rahimahullah menyatakan: 'Para ulama telah bersepakat bahwa satu makmum wanita tetap berdiri di belakang shaf laki-laki sendirian. Sunnahnya ia berdiri tepat di belakang lelaki, tidak di sebelah kanannya. Tapi bila ia bukan mahram dan hanya sendiri saja, tentu saja haram untuk bermakmum dengan lelaki, berdasarkan hadits Ibnu Abbas  secara marfu' yang artinya: "Janganlah seorang di antara kalian bersendirian dengan wanita yg bukan mahramnya." (HR. Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 1341)

4 Apabila Makmum Hanya Satu Orang Wanita dan Imamnya Juga Seorang Wanita, maka posisinya berdiri di sebelah imam. Seperti makmum laki-laki di samping imam laki-laki, yaitu di sebelah kanannya.  

Hal ini didasarkan pada keumuman Hadits Ibnu Abbas:

“.. dan menempatkan aku di sebelah kanannya” (HR Bukhari)

5. Makmum Wanita Lebih dari Satu dan Imamnya Juga Wanita, Maka Posisi Makmum Berdiri di Sebelah Kanan dan Kiri Imam. Imamnya tepat berdiri di tengah-tengah dalam satu shaf.

6. Posisi Kaum Laki-laki, Anak-Anak dan Kaum Wanita Bersama Imam. 


7. Makmum Harus Merapatkan Celah Kosong yang Terdapat Diantara Orang-Orang yang Sedang Melakukan Shalat 

Rasulullah telah memberikah dorongan untuk meluruskan shaf dan merapatkannya dan mengancam orang yang tidak merapatkannya. Abdullah bin Umar meriwayatkan, Rasulullah juga bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang menyambung shaf, maka

Allah Ta'ala akan menyambung (memberikan) rahmat kepadanya dan barang siapa yang memutuskannya maka Allah Ta'ala akan memutusnya dari rahmat-Nya." (HR. Ahmad, II:97, Abu Dawud no. 666, An-Nasa'i II/93, dan Al-Hakim I/213)


MATERI 2

SHALAT MUNFARID

    Pernahkah kalian shala sendiri, tanpa imam dan ma’mum? Apabila kalian pernah mengerjakan shalat tersebut itu dinamakan shalat munfarid. Munfarid itu artinya sendiri. Yang dimaksud dengan MUNFARID adalah melaksanakan sesuatu (merujuk ke shalat) secara sendiri. Munfarid ini adalah lawan dari Jamaah atau berjamaah dimana sesuatu dilaksanakan secara bersama-sama atau kolektif.

    Istilah MUNFARID ini lekat dengan ibadah shalat. Adapun yang dimaksud dengan Shalat Munfarid adalah shalat yang dilaksanakan seorang hamba (baik fardhu atau sunnah) secara sendiri. Secara umum, jauh lebih utama melaksanakan shalat secara berjamaah namun memang ada shalat-shalat tertentu yang baiknya dilaksanakan secara munfarid, contohnya shalat tahajjud, shalat minta petunjuk, shalat tahiyyatul masjid dan lain sebagainya. Shalat munfarid ini pelaksanaannya tanpa imam juga makmum dan surah-surah yang dibaca dalam shalat pun sifatnya dipelankan.


Perbedaan shalat munfarid dan shalat berjamaah:

  • Niatnya berbeda
  • Shalat berjamaah ada imam dan ada makmum sedangkan munfarid tidk ada
  • Beda tata cara dan ketentuannya
  • Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendiri


Apa keutamaan shalat berjamaah dibandingkan shalat munfarid

Berikut ini beberapa keutamaan salat berjamaah:

  • Menjadi syiar bagi masyarakat. Kita akan berkembang bersama orang-orang yang memiliki tradisi yang saleh. Yakni orang-orang yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada Allah SWT
  • Meningkatnya kualitas salat. Kualitas salat terdiri dari dua tahap yaitu sahnya salat dan diterimanya salat. 
  • Pahala shalat berjamah lebih besar. Keutamaan salat berjamaah dibandingkan salat sendirian adalah pahalanya lebih besar. Dalam buku Mutiara Shalat Berjamaah Meraih Pahala 27 Derajat.
  • Keutamaan shalat berjamaah adalah dijauhkan dari sifat munafik. Karena diantara sifat orang munafik adalah yang bermalas-malasan dalam salat. 


Terdapat beberapa shalat sunah lebih utama dikerjakan secara munfarid atau sendiri daripada secara berjamaah. Salat-salat yang lebih baik dikerjakan sendiri diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Salat Rawatib
  • Salat Duha
  • Salat Hajat
  • Salat Istikharah
  • Salat Tasbih
  • Salat Tahiyat Masjid
  • Salat Mutlaq
  • Salat Tahajud





Sunday, October 11, 2020

Bacaan Shalat - Tulisan Arab, latin dan artinya

 Bacaan Shalat


Sholat Fardhu

Bacaan dalam Shalat

1. Takbiratul ihram

2. Do’a Iftitah


اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.

Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.

Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.

     “Ya Allah, jauhkan lah aku dari pada kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat”

     “Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagiamana bersihnya kain putih dari kotoran”

     “Ya Allah, sucikanlah segala kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya.”


3. Membaca Al Fatihah dan surat pendek

4. Bacaan Ruku’

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.

     “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”


5. Do’a I’tidal

رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.

     “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”


6. Bacaan Sujud

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.

    “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”


7. Bacaan iftirasy (duduk diantara dua sujud)

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى

Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.

      “Ya Allah maafkanlah aku. Kasihanilah aku. Cukupilah aku, Berilah petunjuk aku, dan berilah rizki untuk aku”


8. Do’a Tasyahud

اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ

وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.

أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.   

      “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah,”

      “Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah.”

      “Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik.”

      “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya.”


9. Do’a Shalawat Kepada Nabi

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

      “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya,”

      “Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.


10. Do’a Sesudah Tasyahud Akhir

اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ,  وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ


Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

      “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal.”


11. Salam


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.





Tuesday, October 6, 2020

ASMAUL HUSNA: AS SAMI’ DAN AL BASHIR

ASMAUL HUSNA: AS SAMI’ DAN AL BASHIR


MATERI 1

Pengertian Asmaul Husna

Asmaulhusna (bahasa Arab: الأسماء الحسنى,) adalah nama-nama Allah,, yang indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asmaulhusna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada zat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya, akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.

Allah memiiki 99 asmaul husna yang dapat digunakan muslim ketika berdoa kepada Allah. Dalam pembelajaran ini kita fokuskan 2 asmaul husna 

As-Sami’

As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Dia dapat mendengar apa pun yang ada di dasar laut dan di dasar bumi. Bahkan suara hati manusia yang orang alain tidak mampu mendengarnya, tidak luput dari pendengaran Allah SWT. pendengaran Allah tidak terbatas oleh  jarak, tempat, dan waktu.

Ada 2 macam mendengar bagi Allah yaitu:

1.Mendengar dengan maksud mendengar dengan suara yaitu segala suara, baik yang lahir maupun batin, baik secara jelas maupun yang tersembunyi.

2.Mendengar dengan maksud mengabulkan setiap permintaan dan doa dari hamba-Nya, juga memberikan balasan pahala.

Al-Bashir

Al- Basir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt melihat apa saja yang ada dilangit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini di pantau. Tidak ada satu pun gerak-gerikmakhluk yang luput dari pengawasan Allah. Sekecil dan sehalus apa pun gerakan makhluk, Allah swt pasti melihat. Tidaka ada satu pun makhluk yang luput dari pengawasan dan penglihatan Allah SWT. hanya Allah yang memiliki penglihatan yang tak terbatas oleh apapun. Maha Melihat Allah dapat menembus ruang dan waktu. Dan hanya Allah lah yang memiliki penglihatan


Dalil Naqli : Asmaul Husna As Sami’ dan Al Bashir

Asmaul Husna As Sami’ 

Al Quran Surat Al-Anbiya Ayat 4


قَالَ رَبِّى يَعْلَمُ ٱلْقَوْلَ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Terjemah Arti: 

Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Al-Anbiya Ayat 4)

Anak diatas menjelaskan bahwa semua perkataan yang ada dilangit dan dibumi akan didengar oleh Allah. Masih banyak manusia yang belum sepenuhnya meyakini dengan asmaul husna as sami’. Karena banyak ditemukan kecurangan atau kebohongan yang ditemukan dalam berbagai kegiatan. Maka kita sebagai umat muslim harus selalu taat dan patuh sesuai ajaran Islam.

Asmaul husna Al Bashir

Al Quran Surat Al-Hujurat Ayat 18


 إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ 


Terjemah Arti:

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Hujurat Ayat 18)

Ayat diatas menjelaskan bahwa semua hal yang ada dilangit dan dibumi, baik yang tampak dan tidak tampak pasti diketahui oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui hal gaib di langit dan mengetahui hal gaib di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya, dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, tidak ada sedikitpun dari perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas kalian atas kebaikan dan keburukan perbuatan kalian.


MATERI 2


Contoh Perilaku Meneladani Dalil Naqli : Asmaul Husna As Sami’ dan Al Bashir

Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Allah Al-‘Alim, Al-Khobir,As-Sami’, dan Al-Bashir

1. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Allah Al-‘Alim

    Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-‘Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.

2. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Allah Al-Khobir

    Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari.

3. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Allah As-Sami’

    Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna, karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati pun, di dengar oleh Allah Swt. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang batil.

4. Perilaku Yang Mencerminkan Sifat Allah Al-Bashir

    Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan.


Hikmah Meyakini Asmaul Husna

Dengan meneladani dan meyakini asmaul husna kita dapayt menjadi manusia yang lebih baik dan memperoleh hikmah antara lain :

  • Mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman jiwadalam menjalani hidup
  • Menjaga perkataan karena percaya Allah mendengar perkataan kita
  • Selalu jujur karena percaya bahwa kita selalu di awasi oleh Allah
  • Selalu berbuat baik
  • Bedoa sungguh sungguh karena Allah maha mendengar


ASMAUL HUSNA: AL ‘ALIM DAN AL KHABIR

ASMAUL HUSNA: AL ‘ALIM DAN AL KHABIR


MATERI 1

Pengertian Asmaul Husna

Asmaulhusna (bahasa Arab: الأسماء الحسنى,) adalah nama-nama Allah,, yang indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asmaulhusna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada zat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya, akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.

Allah memiiki 99 asmaul husna yang dapat digunakan muslim ketika berdoa kepada Allah. Dalam pembelajaran ini kita fokuskan 2 asmaul husna 

Al ‘Alim


Al alim memiliki arti Maha Mengetahui. Allah SWT maha mengetahui baik yang tampak atau yang tidak tampak (ghaib), tidak ada batasan ruang maupun waktu, segalanya diketahui oleh Allah SWTT. Termasuk hal yang akan terjadi. Singkat kata Allah maha mengetahui dan pengetahuan Allah tiada batasnya. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah, bahkan peristiwa yang akan terjadi pun diketahui oleh Allah.

Al Khabir


Al Khabir berarti adalah Dzat yang mengetahui hal-hal yang tersembunyi dan mendetail pada segala sesuatu, Dzat yang ilmu-Nya sampai pada tingkatan meliputi perkara-perkara batin dan yang tersembunyi. Al-Khabir Yang mengetahui mata-mata yang khianat dan juga perkara-perkara yang disembunyikan dalam dada. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap jiwa yang memiliki dada

Dalil Naqli : Asmaul Husna Al ‘Alim dan Al Khabir

Asmaul Husna Al ‘Alim

Dalam alquran surat al an’am ayat 59 bisa untuk memperkuat keyakinan tentang Maha Mengetahui Allah SWT.

Berikut bunyi ayat dimaksud.


۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya : “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (al an’am ayat 59)

    Ayat diatas menjelaskakn tentang, bagaimana Allah menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya agar kalian mengetahui ciptaan-Nya baik yang ada dilangit maupun dibumi. Sesungguhnya Allah sangat mrnyukai orang yang rajin mrncari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.

Asmaul Husna Al Khabir


 أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُوا۟ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَا رَسُولِهِۦ وَلَا ٱلْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً ۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ 


Artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS At Taubah: 16)

    Dari keterangan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berjihad, setelah itu Dia menjelaskan hikmah yang terkandung di dalam jihad. Yaitu untuk menguji hamba-hamba-Nya, siapakah di antara mereka yang taat kepada-Nya dan siapakah yang durhaka terhadap-Nya. Allah Swt. mengetahui apa yang telah ada, apa yang akan ada, dan apa yang tidak ada; seandainya ia ada, maka apakah yang bakal terjadi? Dia mengetahui sesuatu sebelum kejadiannya dan sesudah kejadiannya menurut apa adanya. Tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada Rabb selain Dia, dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak apa yang telah ditakdirkan dan apa yang telah diputuskan­Nya.


MATERI 2

Contoh Perilaku Meneladani Dalil Naqli : Asmaul Husna Al ‘Alim dan Al Khabir

Hal penting yang harus kita lakukan adalah senantiasa merefresh pemaknaan kita terhadap sifat Allah Al Aliim ini. Mengimani asma Allah yang satu ini seharusnya menjadikan kita:

  • Berhati-hati dalam beramal
  • Tidak galau dalam menghadapi masalah
  • Produktif, yakni menghindari sifat malas dan mudah mneyerah.
  • Menegakkan syariat Islam
  • Semangat menuntut ilmu


Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah maha waspada adalah:

  • Berusaha mengenal jati dirinya
  • Mendalami dan mengetahui duduk perkara yang dilakukannya sehingga tidak bertindak keliru
  • Waspada dan cermat dengan apa yang kita lakukan
  • Waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan disekolah, di rumah maupun tempat umum lainnya
  • Akan mendapatkan hasil yang maksimal


Hikmah Meyakini Asmaul Husna

Dengan meneladani dan meyakini asmaul husna kita dapayt menjadi manusia yang lebih baik dan memperoleh hikmah antara lain :

  • 1.mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • 2.Untuk pertahanan dan keselamatan.
  • 3.Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
  • 4.Untuk kesejahteraan anak cucu, dan kelapangan rezeki Anda.(membuka pintu rezeki)
  • 5.Ketenangan Jiwa.
  • 6.menyembuhkan penyakit
  • 7.Dapat melindungi kita ketika berniat berbuat maksiat
  • 8. memperoleh kemudahan


ASMAUL HUSNA: AL AZIZ DAN AS SALAM

 

ASMAUL HUSNA: AL AZIZ DAN AS SALAM


MATERI 1

Pengertian Asmaul Husna

    Asmaulhusna (bahasa Arab: الأسماء الحسنى,) adalah nama-nama Allah,, yang indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asmaulhusna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

    Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada zat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya, akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.

Allah memiiki 99 asmaul husna yang dapat digunakan muslim ketika berdoa kepada Allah. Dalam pembelajaran ini kita fokuskan 2 asmaul husna 

Al Aziz


Al-Aziz (Arab: العزيز, Al-ʿAzīz) merupakan kata dalam bahasa Arab berakar dari huruf A-Z-Z yang berarti 'Sangat Kuat', 'Kuat', atau 'Terhormat'. Apabila dikIaitkan dengan Allah maka berarti Yang Maha Mengalahkan siapapun yang melawan-Nya dan yang tidak terkalahkan.

Imam Ghazali memberi 3 syarat bagi penyangdang al Aziz, diantaranya

  1. Perannya sangat penting dan hanya sedikit yang menjalankan
  2. Keberadaannya sangat dibutuhkan
  3. Sulit untuk diraih atau disentuh

Secara singkat aziz mencakup 3 makna Pertama: tidak ada yang menyamainya, atau sangat sedidik yagn bisa menyamainya. kedua: kebutuhan yang sangat kepadanya. yang ketiga: tidak mudah untuk mencapainya.

As Salam


As Salaam (Arab: السلام); Yang Memiliki Mutlak sifat Kesejahteraan. Keselamatan ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh Allah yang sangat dibutuhkan oleh segenap makhluk-Nya. Sifat ini terutama sangat dibutuhkan agar dapat terhindar dari azab, siksa, malapetaka dan kerugian.

Adanya pemahaman bahwa selamat dari keadaan untuk mengharapkan imbalan dan adanya maksud kepada yang diberi, hal ini memperkuat sendi-sendi keikhlasan dalam beribadah. Bila dikatakan kita selamat dari selalu tergantung kepada mahluk maka akan sempurnalah pemahaman tawakal kepada Allah ta'ala semata.


Dalil Naqli : Asmaul Husna Al Aziz dan As Salam

Asmaul Husna Al Aziz

Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 18

 شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ 

Terjemah Arti: 

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Ali ‘Imran Ayat 18)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, tidak ada yang lain. Hal itu didasarkan pada ayat-ayat syar'iyah dan ayat-ayat kauniyah yang menunjukkan ketuhanan-Nya. Kesaksian itu juga diberikan oleh para Malaikat. Dan kesaksian itu juga diberikan oleh orang-orang yang berilmu dengan cara memberikan penjelasan tentang keesaan Allah (Tauhid) dan menyerukannya kepada masyarakat.

Asmaul Husna As Salam

 سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

Terjemah Arti: “(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang” (Yasin Ayat 58)

Ayat diatas menceritakan tentang yang akan dialami oleh penghuni surga kelak dihari kiamat. Lebih dari itu mereka semuanya mendapatkan salam (keselamatan) dari Rabb mereka yang Maha Penyayang. Bila Rabb mereka memberi mereka salam, maka mereka mendapatkan segala bentuk keselamatan dari segala sisi, mereka mendapatkan penghormatan yang tidak ada penghormatan yang melebihinya.


MATERI 2

Contoh Perilaku Meneladani Asmaul Husna Al Aziz dan As Salam

    Asma’ul husna al-‘Aziz dapat diteladani dengan cara memiliki sikap tegar dalam menghadapi segala masalah. Tegar dalam menuntut ilmu, menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menghadapi musibah yang datang.

    Orang yang menghayati sifat al aziz senantiasa menjaga dirinya dari ketergantungan kepada siapapun. Orang tersebut senantiasa mengedepankan integritasnya, selalu tampil wibawah, disegani, dan dihormati oleh setiap orang yang dikenalnya. Dia tidak pernah merendahkan orang lain dalam hal harta didunia.

Asma’ul husna As Salam artinya yang Maha memberi keselamatan. Cara meneladani As-Salam adalah dengan cara Menebarkan salam, mengikat silaturahmi terhadap sesama Umat Islam dan saling mencintai. Meneladani sifat as salam diantaranya dengan membantu orang secara ikhlas, Menebarkan Salam dan Senyum, Tidak Mencela atau Menghina Orang, kita tidak boleh saling memanggil orang dengan julukan yang buruk dan mengandung celaan.

Hikmah Meyakini Asmaul Husna

Al Aziz

    Al Aziz memberikan hikmah bagi manusia. Memelihara kehormatan diri dengan tidak meminta-minta kepada orang lain adalah kehormatan dan kemuliaan. Menggunakan kelebihan diri untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

As Salam

    As Salam mengandung hikmah bahwa manusia diciptakan untuk hidup bersama orang lain. Oleh karena itu, hubungan yang dibangun hendaknya bisa menimbulkan iklim yang menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan. Misal bersikap baik kepada tetangga dan teman. Manfaat bagi kehidupan manusia dari sifat as salam yakni memberikan keselamatan bagi keluarga, tetangga, lingkungan dan seluruh umat manusia.

    Sifat as salam ini terutama sangat dibutuhkan agar dapat terhindar dari azab, siksa, malapetaka dan kerugian. Adanya pemahaman bahwa selamat dari keadaan untuk mengharapkan imbalan dan adanya maksud kepada yang diberi, hal ini memperkuat sendi-sendi keikhlasan dalam beribadah. Bila dikatakan kita selamat dari selalu tergantung kepada mahluk maka akan sempurnalah pemahaman tawakal kepada Allah ta'ala semata.


MATERI 3

Contoh Meneladani Asmaul Husna Al Aziz dan As Salam

Al-aziz (yang mengalahkan)

"nabi muhammad tidak terkalahkan meskipun banyak kaum yang menantang beliau pada zamannya dan mencoba menggagalkan usahanya untuk menyebarkan agama islam"

Perilaku cinta ilmu

Perilaku rendah hati

Perilaku mandiri

Berkeyakinan bahwa Allah SWT maha perkasa


Cara meneladani asmaul husna as-salam

As-Salam artinya yang Maha memberi keselamatan

Cara meneladani As-Salam adalah dengan cara Menebarkan salam, mengikat silaturahmi terhadap sesama Umat Islam dan saling mencintai.

mengikat silaturahmi terhadap umat islam

saling mencintai

menebarkan salam.



Sunday, October 4, 2020

Ibadah Haji

Penjelasan Ibadah Haji Secara Singkat

Haji artinya berkunjung ketempat yang agung


MATERI 1

Pengertian Haji

        Haji ( bahasa Arab: حج "ziarah") adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka. 

        Secara bahasa, haji artinya berkunjung ketempat yang agung. Sedangkan secara istilah, haji berarti berziarah ke tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah. Definisi berziarah ketempat tertentu, yaitu berkunjung ke Baitullah (Ka'bah), Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Haji adalah pertemuan tahunan terbesar orang-orang di dunia. Haji adalah demonstrasi solidaritas orang-orang Muslim, dan ketundukan mereka kepada Tuhan (Allah). Kata Haji berarti "berniat melakukan perjalanan", yang berkonotasi baik tindakan luar dari perjalanan dan tindakan ke dalam niat.


Dasar Hukum Haji

Dalil dasar Quran dan hadits terkait ibadah haji: kewajiban haji, macam-macam haji, syarat rukun haji.

– QS Ali Imron 3:97

Artinya : “Dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke Baitullah bagi orang yang mampu mengerjakannya”.

– Hadits sahih riwayat Bukhori dan Muslim (muttafaq alaih) Artinya:

Islam itu didirikan di atas 5 (lima) pilar : syahadat tiada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rosulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah dan  puasa di bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari & Muslim)

Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut ke seluruh penjuru dunia, sehinga berdatanganlah orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang jauh dengan berjalan kaki atau berkendaraan, sesuai dengan firman Allah:

Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak”. (QS. Al-Hajj ayat 27-28)


Syarat Haji

    Syarat haji adalah segala hal yang harus dipenuhi seseorang sehingga diwajibkan baginya untuk melaksanakan haji, dan apa bila syarat-syarat tersebut ada yang tidak dipenuhi maka gugurlah kewajiban melaksanakan haji baginya. Adapun syarat-syarat haji yaitu; 

Syarat Haji ke-1: Islam Orang yang mengerjakan haji wajib beragama Islam. Jika ada orang non Islam ingin berhaji, tentu saja ia harus bersyahadat terlebih dahulu, lalu melakukan kewajibannya sebagai islam seperti sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya. 

Syarat Haji ke-2: Berakal Maksudnya waras atau tidak gila. Konsekuensinya, orang yang tidak berakal tidak terkena beban kewajiban agama. 

Syarat Haji ke-3: Baligh Baligh adalah telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan sehingga sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Artinya anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berhaji sampai ia menginjak usia baligh. 

Syarat Haji ke-4: Merdeka Orang yang bebas atau bukan budak yang terikat tanggung jawab pada tuannya. 

Syarat Haji ke-5: Mampu Syarat haji ini secara khusus disebutkan dalam firman Allah ta'ala, 

artinya; "Menunaikan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali 'Imran: 97) 

Mampu yang dimaksud dalam syarat haji ini, ialah: - Mampu membayar biaya perjalanan haji PP - Mampu mencukupi nafkah untuk keluarga yang di tinggalkan - Mampu melunasi hutang-hutangnya (jika ada) - Mampu secara fisik dan Ilmu Manasik 

Jika hal-hal tersebut belum bisa dipenuhi maka gugur kewajiban haji seseorang karena dianggap belum mampu dari pandangan agama.


MATERI 2

Rukun Haji

    Rukun haji atau disebut fardlu haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji dan umrah ada 5. Urutannya yaitu ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, dan cukur rambut (tahalul).

1. Ihram

Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat.

2. Wukuf di Arafah

Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.

3. Tawaf

Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa'i

Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.

5. Tahalul

Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.


Wajib Haji 

Sedangkan wajib haji ada 6 yaitu

1. Mabit di Muzdalifah

2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali

3. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah).

4. Mabit pada malam tasyriq

5. Ihram dari miqat

6. Tawaf wada

    Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji tidak dapat digantikan dengan denda atau dam dan lainnya. Sedangkan wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji. Orang yang meninggalkannya tanpa uzur terkena dosa atas kelalaiannya dan diwajibkan membayar dam atau denda.

    Apabila meninggalkan salah satu wajib haji, maka hajinya sah, akan tetapi  wajib  membayar  dam. Meninggalkan  thawaf  wada’  bagi jamaah haji yang uzur (sakit atau sedang haid) tidak dikenakan dam.


MATERI 3

Macam-macam Cara Menunaikan Ibadah Haji

Haji Tamattu’

    Haji Tamattu’ ini merupakan jenis haji yang mendahulukan umrah baru haji. Biasanya disebut sebagai haji bersenang-senang. Pelaksanaannya yaitu, jamaah berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji yakni pada bulan Syawwal, Zulqa’dah, 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah.

    Kemudian jamaah menyelesaikan rangkaian umrahnya dengan melaksanakan thawaf umrah, sa’i umrah lalu kemudian bertahallul dari ihramnya, dengan cara memotong pendek atau mencukur sebagian rambut kepalanya.

    Setelah tahallul, jamaah sudah terlepas dari kondisi ihram, hingga nanti datangnya hari Tarwiyah, yakni tanggal 8 Zulhijjah. Pada hari Tarwiyah ini tersebut, jamaah berihram kembali dari Mekkah untuk melaksanakan hajinya hingga sempurna.

    Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib untuk menyembelih hewan qurban yakni seekor kambing/ sepertujuh dari sapi/ sepertujuh dari unta pada 10 Zulhijjah atau di hari-hari tasyriq yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Haji Ifrad

    Termasuk dalam macam-macam ibadah haji, haji Ifrad merupakan haji yang dikerjakan terlebih dahulu, baru umrah. Dari segi bahasa, kata Ifrad sendiri berarti menjadikan sesuatu itu sendirian, atau memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri.

    Mudahnya, orang yang berhaji dengan ifrad adalah orang menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu. Setelah selesai, jamaah bisa melakukan umrah. Saat tiba di Mekkah, jamaah melakukan thowaf qudum (thowaf diawal kedatangan di Mekkah), kemudian sholat dua raka’at di belakang maqom Ibrahim.

    Setelah itu melakukan sa’i antara bukit Shofa dan Marwah untuk hajinya tersebut tanpa bertahalul, lalu menetapkan diri dalam kondisi berihrom. Dalam keadaan ini, jamaah tidak boleh melakukan segala hal-hal yang diharamkan ketika berihram, hingga datang masa tahallul yakni pada 10 Dzulhijjah.

    Setelah itu, jamaah boleh melepas pakaian ihramnya dan boleh menggunakan pakaian lainnya, jika jamaah melakukan ibadah umrah kembali lagi dengan ihram lagi. Haji dalam jenis ini tidak perlu membayar dam atau denda.

Haji Qiran

    Qiran merupakan jenis haji yang menggabungkan antara niat haji dan umrah sekaligus, karena dikerjakan pada bulan-bulan haji. Tata caranya ialah jamaah berihram untuk umrah dan berihram untuk hajji, sebelum memulai thowaf.

    Kemudian saat memasuki kota Mekkah, jamaah melakukan thawaf qudum atau thawaf di awal kedatangan di Mekkah, lalu kemudian shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim. Setelah itu melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah.

    Dilakukan untuk umrah dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i tanpa bertahallul, tetapi masih dalam kondisi berihram, dan tidak halal untuk melakukan hal-hal yang diharamkan ketika ihram hingga datang masa tahallul pada 10 Dzulhijjah.


MATERI 4

Sunah-sunah Haji

Sunah haji adalah serangkaian kegiatan yang apabila dilakukan akan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Sunnah-sunnah hajinya sebagai berikut:

  1. Ifrad, yaitu ihram untuk haji dahulu baru umrah.
  2. Membaca talbiyah:
  3. Berdoa sesudah membaca talbiyah.
  4. Membaca zikir sewaktu tawaf.
  5. Salat dua rakaat sesudah tawaf.
  6. Masuk ke Kabah.


Larangan Dalam Haji dan Dam

    Larangan Haji ini lebih tepatnya disebut larangan Ihram, karena larangan haji ini belaku pada saat jemaah haji atau jamaah umrah masih diwajibkan memakai kain Ihram. Jika ada jamaah haji atau umrah yang melanggar, artinya mengerjakan hal-hal yang dilarang di atas maka yang bersangkutan harus membayar denda atau dam, untuk setiap kasus seekor domba/kambing. Akan tetapi jika yang dilanggar adalah bersetubuh, maka hajinya tidak sah atau batal.

  1. Memakai pakaian yang dijahit dan memakai tutup kepala bagi laki-laki yang sedang ihram.
  2. Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi perempuan yang sedang ihram.
  3. Memakai harum-haruman baik pada badan atau pakaian.
  4. Mencukur atau menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain.
  5. Memotong kuku.
  6. Menikah dan menikahkan atau menjadi wali.
  7. Besetubuh.
  8. Berburu atau membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.
  9. Menebang pohon atau memotong rerumputan.



Thursday, October 1, 2020

Macam-Macam Sujud Dalam Islam

 

SUJUD DALAM AGAMA ISLAM


Sujud merupakan menghambakan diri kepada Allah


MATERI 1

Pengertian Sujud

    Sajdah (Bahasa Arab: سجدة) atau sujud (Bahasa Arab: سجود) merupakan kata Arab yang dapat disamaartikan dengan perbuatan menempatkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki pada kondisi serentak di lantai dengan tujuan tertentu karena Allah pada waktu dan saat-saat tertentu. Ketika sujud, Muslim diwajibkan membaca bacaan tertentu dalam perbuatannya itu.

    Definisi sujud ini bisa disejajarkan dengan kewajiban bersujud yang telah diperintahkan Allah dan RasulNya. Sujud, menurut pakar tafsir Al Ashfahani, bermakna merendahkan dan menghambakan diri kepada Allah (al-tadzallul lillah wa 'ibadatih). Sujud dalam pengertian ini tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT semata. 

Sabda Rasullullah s.a.w. yang berarti:

Aku diperintah (oleh Allah) bahwa aku sujud di atas tujuh anggota, di atas dahi dan diisyarat dengan tangannya di atas hidungnya, dan dua tangan dan dua lutut dan perut-perut anak jari dua kaki” (Hadis Muttafaqun Alaih)

Keutamaan Sujud

Sebagai perintah agama, sujud merupakan salah satu perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Di dalamnya terkandung keutamaan-keutamaan yang sangat banyak. Di antaranya sujud memperlihatkan kebiasaan manusia di hadapan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dikatakan demikian, karena dengan sujud manusia rela meletakkan wajah, simbol kehormatannya, ke tanah/lantai. 

Keutamaan lainnya, sujud mendidik manusia bersikap rendah hati dan menjauhkannya dari sikap sombong atau takabur.  Keutamaan yang lain lagi, sujud menunjukkan kesungguhan dan kesejatian baik dalam ibadah maupun doa. Posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat sujud dalam shalat.


Baca juga materi terkait:

Pengertian Islam Menurut Istilah dan Al Qur’an

Jangan Pernah Tinggalkan Sholat

Berbaik Sangka Kepada Sesama (Husnuzan)


Macam-macam Sujud

Sujud Syukur

Sujud Syukur adalah Sujud yang dilakukan karena mensyukuri nikmat Allah disebabkan telah dikaruniai nikmat (keberhasilan) atau telah terlepas dari bahaya (musibah), Baik ke nikmatan atau musibah yang bersifat individu atau yang bersifat umum (menimpa umat Islam).

Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi:

  • Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang mendapat hidayah, masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak, dll.
  • Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal , jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.

Manfaat Sujud Syukur

  1. Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah swt., karena nikmat, karunia dan anugrah hanya datang dari Nya.
  2. Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari Allah swt
  3. Akan menambah nikmat Allah, karena orang yang bersyukur akan ditambahnikmatnya.
  4. Di akherat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang pandai bersyukur

Secara praktis, tata cara sujud syukur adalah sebagai berikut:

  1. Lebih diutamakan menghadap kiblat
  2. Niat untuk sujud syukur
  3. Sujud seperti dalam sholat dengan membaca bacaan sujud syukur
  4. Duduk kembali
  5. Tidak perlu wudhu karena dilakukan secara langsung atau spontan. 

MATERI 2

Sujud Tilawah
    Sujud tilawah adalah gerakan sujud yang dilakukan saat membaca ayat-ayat sajadah di dalam al-qur’an. Ayat sajadah adalah ayat-ayat tertentu di dalam al-qur’an, yang apabila di baca disunnahkan bagi pembaca ataupun yang mendengarkan untuk melakukan gerakan sujud tilawah.
    Ayat sajdah dalam mushaf Alquran bisa diketahui dengan mudah dengan melihat tanda ayat sajdah. Setiap cetakan mushaf memiliki penanda sendiri. Pada umumnya, berbentuk seperti tugu dengan ujung berbentuk waru. Ayat-ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Surah Al-A'raf [7]: 206
Surah Ar-Ra'd [13]: 15
Surah An-Nahl [16]: 50
Surah Al-Isra` [17]: 109
Surah Maryam [19]: 58
Surah Al-Hajj [22]: 18
Surah Al-Hajj [22]: 77
Surah Al-Furqan [25]: 60
Surah An-Naml [27]: 26
Surah As-Sajdah [32]: 15
Surah Sad [38]: 24
Surah Fussilat [41]: 38
Surah An-Najm [53]: 62
Surah Al-Insyiqaq [84]: 21
Surah Al-'Alaq [96]: 19

Tata cara Sujud Tilawah
1.Sujud Tilawah Ketika Dalam Keadaan Salat
Apabila seorang imam membaca ayat sajdah dan sujud, maka makmum juga harus ikut serta.
Namun jika imam tidak melakukannya, tidak masalah dan makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah sendiri. Hal ini tidak mengganggu prosesi salat yang khusyuk.
Ketika sujud membaca bacaan sujud Tilawah. Kemudian berdiri dari sujud dengan membaca takbir dan boleh memilih apakah ingin menyambung bacaan surah dari ayat sajdah tadi atau tidak.
2.Sujud Tilawah Ketika di Luar Salat
Gerakan sujud Tilawah sama halnya dengan sujud biasa. Ketika Anda mengaji atau membaca Al-Quran kemudian menemukan ayat sajdah, sebaiknya segera melakukan sujud Tilawah menghadap kiblat.

Bacaan Sujud Tilawah

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo samahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin.

Artinya :
Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi dan nasai).


Sujud Sahwi
PengertianSujud Sahwi
    Sujud sahwi (bahasa Arab: سجود السهو‎) adalah bagian ibadah Islam yang dilakukan di dalam salat. Sujud sahwi merupakan dua sujud yang dilakukan oleh orang yang salat untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam salatnya karena lupa.
    Kata sahwi sendiri artinya lupa. Disebut sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam sholat. Untuk itulah,  sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika sholat yang disebabkan karena lupa.
    Ada beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi. Pertama, kekurangan rakaat. Saat terjadi kekurangan rakaat sholat dan baru sadar seusai sholat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.
Kedua, kelebihan jumlah rakaat. Ketika ada orang yang kelebihan jumlah rakaatnya, maka langsung sujud sahwi setelah salam.
    Ketiga, meninggalkan tasyahud awal. Meninggalkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan:
Penyebabnya dilakukannya Sujud sahwi ada tiga yaitu menambahkan sesuatu (az-ziyaadah), menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dan dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Salat. melupakan sesuatu dalam shalat.

Tata cara Sujud sahwi
    Sujud Sahwi dilakukan dengan cara melakukan dua sujud sebelum atau sesudah salam dan bacaannya adalah sama dengan bacaan sujud lainnya di dalam Shalat. Bacaan sujud sahwi tetap sama seperti lainnya di dalam shalat.

1. Sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam pada dua keadaan:
  • Apabila terjadi pengurangan, misalnya melupakan tasyahud pertama.
  • Jika hal tersebut karena ragu yang dia tidak dapat memutuskan mana dari dua kemungkinan yang lebih condong dalam pikirannya.
2. Sujud sahwi dilaksanakan setelah salam ketika:
  • Apabila terjadi penambahan di dalam salat, juga termasuk seseorang yang lupa suatu kewajiban Salat dan telah melakukan salam sebelum menyempurnakan shalatnya, lalu ia mengingat apa yang dilupakannya (setelah salam) dan (kembali untuk) menyempurnakan salatnya.
  • Jika hal itu karena lupa, ketika salah satu dari dua kemungkinan lebih condong dalam pikiran seseorang.


Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...