Wednesday, March 24, 2021

HORMAT PATUH TERHADAP ORANG TUA DAN GURU

HORMAT PATUH TERHADAP ORANG TUA DAN GURU



MATERI 1

Pengertian Hormat dan Patuh

    Sebelum kita membahas lebih dalam, terlebih dahulu kita pahami beberapa pengertian istilah yang terkait dengan tema materi :

Hormat adalah perilaku yang yang dilakukan untuk merendahkan diri kepada orang yang lebih tua.

    Kepatuhan berasal dari kata patuh, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh artinya suka dan taat kepada perintah atau aturan, dan berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran atau peraturan.

    Taat adalah menerima, melakukan,atau melaksanakan perintah. Secara istilah taat berarti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat artinya tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari.


Hormat dan Patuh Terhadap Orang Tua 

    Orang tua merupakan orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Bagaimana cara membalas kebaikan orang tua? Salah satu cara membalas kebaikan orang tua yaitu bersikap patuh kepada orang tua. Selain kepada orang tua, kita harus bersikap patuh kepada guru dan sesama anggota keluarga lainnya.

    Sebagai contoh dari kegiatan di dalam berhubungan dengan hormat dan patuh kepada orang tua adalah sikap untuk berbakti kepada orang tua yang dimana kemudian merupakan sebuah kewajiban dari anak kepada orang tuanya. Kemudian berbakti kepada orang tua sendiri adalah sebuah dari amalan yang dimana merupakan amalan saleh dan juga amatlah mulia. Karena dengan berbakti kepada orang tua merupakan sebuah perbuatan yang dimana termasuk ke dalam al-quran.

    Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Seorang anak selayaknya meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya, hal itu karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua. Anak yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt.

Dalil Naqli

Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain pada Surah Al-Isra' ayat 23-24:

Artinya:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)


MATERI 2

Pengertian Birrul Walidain

Birrul Walidain adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. Birrul walidain merupakan bentuk silaturahim yang paling utama.


Cara Menghormati dan Patuh Kepada Orang Tua, diantaranya :

Berikut ini adalah beberapa penerapan birrul walidain dalam kehidupan sehari-hari: 

  1. Mendoakan Orangtua
  2. Meringankan Beban Orangtua, cara paling sederhana yang dapat dilakukan untuk orangtua adalah membantu pekerjaan rumah. 
  3. Tidak Membentak Orangtua
  4. Mengikuti keinginan orang tua selama tidak bertentangan dengan agama

Cara menghormati orang tua yang sudah meninggal :

  1. Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
  2. Melunasi hutang-hutangnya
  3. Melaksanakan wasiatnya
  4. Meneruskan silaturahmi yang telah dibinanya ketika masih hidup
  5. Memuliakan sahabat-sahabatnya

Hikmah Menghormati dan Patuh Kepada Orang Tua

  1. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti berikut :
  2. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.  
  3. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun riḍa. 
  4. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
  5. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
  6. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Swt.
  7. Berbakti dan Menghormati Orangtua dapat Melebur Dosa-Dosa Besar. 
  8. Berbakti Kepada Orangtua Merupakan Bagian dari Jihad fi Sabilillah (Berjuang di Jalan Allah Swt.)






Sunday, March 21, 2021

Shalat Hari Raya Idul Fitri

Pengertian Shalat Hari Raya Idul Fitri
 

MATERI 1

Pengertian Shalat Hari Raya Idul Fitri

    Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya) dan merasakan keistimewaan ramadhan, seluruh umat islam di dunia akan merayakan hari besar yakni idul fitri, yang bertepatan pada tanggal 1 syawal sesuai kalender hijriyah. 

    Idul fitri diartikan sebagai hari suci atau hari dimana umat islam seperti terlahir kembali dan bersih dari dosa. Idul fitri atau yang biasa disebut dengan hari lebaran adalah salah satu momen yang ditunggu oleh umat islam baik di Indonesia atau di negara lain dan dirayakan pada tanggal 1 Syawal. Saat idul fitri kita melakukan satu ibadah yang hanya dilaksankana pada hari raya idul fitri saja yakni shalat idul fitri atau yang biasa disebut sebagai shalat id.

    Shalat idul fitri adalah salah satu shalat yang hanya dikejakan saat perayaan hari raya idul fitri. Shalat idul fitri berbeda dengan shalat sunnah lainnya seperti shalat dhuha (baca keutamaan shalat dhuha), shalat tahajud  (baca keutamaan shalat tahajud)  shalat witir dan shalat wajib  dalam hal cara melaksanakan. Shalat idul fitri dilaksanakan pada pagi hari saat hari raya idul fitri dan umat islam akan beramai-ramai mengunjungi mesjid atau lapangan untuk melaksanakan shalat idul fitri secara berjamaah.

    Shalat idul fitri dilksanakan setiap satu tahun sekali, yaitu pada tanggal 1 syawal. Waktu pelaksanaan Shalat idul fitri adalah setelah matahari terbit sampai tergelincir, diutamakan agar pelaksanaannya tidak terlalu pagi.

    Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya.


MATERI 2

Hukum Shalat Idul Fitri

    Meskipun shalat idul fitri termasuk shalat sunnah, namun beberapa hadist dan dalil menyatakan bahwa hukum melaksanakan shalat idul fitri adalah wajib. Berikut adalah beberapa dalil tentang shalat idul fitri.

Shalat eid diwajibkan berdasarkan beberapa pendapat. Seperti yang dijelaskan berikut ini :

  1. Rasullullah memerintahkan umatnya untuk melaksanakan shalat idul fitri dan bila seseorang memiliki uzur ia tetap harus keluar rumah dan pergi ketempat dilaksanakannya shalat namun tetap harus menjaga jaraknya
  2. Rasullullah selalu melaksanakan shalat id dan tidak pernah meninggalkannya
  3. Perintah Allah SWt dalam surat Al Kautsar ayat 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2)
  4. Boleh meninggalkan shalat jum’at jika pagi harinya telah melaksanakan shalat id (jika idul fitri jatuh pada hari jum’at) hal ini ditafsirkan bahwa seseuatu yang sifatnya wajib bisa gugur karena sesuatu yang wajib pula.


MATERI 3

Amalan sunnah yang dapat dilakukan di hari raya Idul Fitri:

anggal 1 Syawwal tahun Hijriah adalah hari yang istimewa bagi ummat Islam di seluruh dunia. Pasalnya pada tanggal itu merupakan hari raya Idul Fitri. Agar mendapatkan pahala dan keberkahan di hari raya Idul Fitri, Rasulullah SAW mewariskan beberapa amalan sunnah. Berikut ini amalan sunnah yang dapat dilakukan di hari raya Idul Fitri:

  • Mandi sebelum berangkat shalat Ied
  • Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik
  • Makan sebelum berangkat shalat Ied
  • Memperbayak takbir hinga shalat Ied tiba
  • Shalat Ied
  • Mengucapkan selamat (at-tahni’ah) kepada sesama muslim
  • Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda
  • Sebagai ummat Nabi Muhammad SAW seharusnya kita menjalankan sunnah-sunnah yang telah Nabi ajarkan.


Waktu dan Tempat Pelaksanaan Salat Idul Fitri

    Salat Idul Fitri dikerjakan setelah matahari terbit dan berketinggian dua kali panjangnya penggalah (kurang lebih 6 m), sedangkan salat Idul Adha setelah matahari meninggi kurang lebih satu penggalah (yaitu setelah lewat sekitar setengah jam sejak terbitnya). Jadi waktu salat Idul Fitri dan Idul Adlha itu sama dengan waktu salat dluha.

    Salat Id diselenggarakan di lapangan, tidak di masjid, kecuali kalau hari hujan yang tidak memungkinkan melaksanakan salat Id di lapangan. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah saw yang senantiasa mengerjakan salat Id di lapangan.

    Beliau mengerjakan salat Id di mushallaa, yaitu tanah lapang yang terletak 1000 hasta (200 meter) dari masjidnya pada waktu itu. Beliau tidak pernah mengerjakan salat Id di masjid, kecuali sekali karena hari hujan. Hal ini berdasarkan hadis berikut ini:

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Sa‘id al-Khudri bahwa ia berkata: Nabi Muhammad saw selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adlha menuju lapangan, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah salat … [HR. al-Bukhari].


MATERI 4

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri

    Salat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari dengan berjamaah. Namun salat Idul Fitri dapat dilaksanakan sendiri (munfarid) jika berhalangan untuk melaksanakannya secara berjamaah. Melaksanakan Shalat Idul Fitri secara berjamaah dianjurkan untuk dilaksanakan di tanah lapang. Hadist dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang. (HR. Bukhari dan Muslim).

Tata Cara Salat Idul Fitri sebagai berikut : 

  1. Membaca niat shalat Idul Fitri
  2. Setelah membaca niat shalat Idul Fitri, takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan
  3. Melakukan takbir selama 7 kali.
  4. Di setiap takbir membaca, "Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar." / Artinya : “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
  5. Membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek
  6. Dilanjutkan dengan ruku’, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kedua dan kembali berdiri ke rakaat kedua.
  7. Di rakaat kedua, melakukan takbir selama 5 kali dengan membaca, “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar." / Artinya : “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
  8. Setelah itu membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek
  9. Dilanjutkan dengan ruku’, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kedua dan duduk tasyahud akhir dan kemudian salam
  10. Setelah melaksanakan shalat Idul Fitri, khutbah Idul Fitri akan dibacakan oleh khatib. Demikian informasi Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri. 


Tata Cara Contoh Khutbah Idul Fitri

Khotbah shalat Idul Fitri dilakukan dengan dua khotbah dan di antara keduanya dipisahkan oleh duduk sejenak. Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam hadis Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:

 "Sunah seorang Imam berkhotbah dua kali pada saat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan memisahkan keduanya dengan duduk," (HR Asy-Syafii).

Adapun panduan kaifiat khutbah Idul Fitri di antaranya sebagai berikut :

1. Khutbah Id hukumnya sunnah yang merupakan kesempuranaan sholat Idul Fitri.
2. Khutbah Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.
3. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Membaca takbir sebanyak sembilan kali
  • Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca alhamdulillah
  • Membaca shalawat nabi antara lain dengan membaca Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
  • Berwasiat tentang takwa
  • Membaca ayat Alquran.

4. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Membaca takbir sebanyak tujuh kali
  • Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya alhamdulillah
  • Membaca shalawat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam antara lain dengan membaca Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
  • Berwasiat tentang takwa
  • Mendoakan kaum Muslimin

 

Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...