Wednesday, January 13, 2021

IMAN KEPADA QADA QADHAR

Iman Kepada Qada dan Qadhar

Perbedaan Qada dan Qadhar Allah

MATERI 1

Pengertian Qada dan Qadhar

    Secara istilah qadha berarti putusan Allah tentang suatu perkara sejak zaman azali. Sedangkan qadhar berarti ukuran ata aturan yang diciptakan Allah untuk suatu aturan.

    Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi semua kejadian yang menimpa makhluk.

    Kejadian itu bisa berupa hal baik atau buruk, hidup atau mati, kemunculan atau kemusnahan. Semua menjadi bukti dari kebesaran Allah SWT. Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah.


Qada berarti:

  • hukum atau keputusan (Q.S. Surat An- Nisa’ ayat 65)
  • mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
  • kehendak  (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
  • perintah  (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)

Qadar berarti:

  • mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat 10)
  • ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17)
  • kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236)
  • ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
  • perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)


Qadar atau takdir mempunai 4 tingkatan, yaitu :

    Tingkatan Pertama: Al-‘Ilm (Ilmu). Yaitu, beriman bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, baik secara global maupun terperinci, azali (sejak dahulu) dan abadi, baik hal itu berkaitan dengan perbuatan-perbuatan-Nya maupun perbuatan-perbuatan para hamba-Nya,

    Tingkatan Kedua: Al-Kitaabah (Penulisan). Yaitu, mengimani bahwa Allah telah mencatat apa yang telah diketahui-Nya dari ketentuan-ketentuan para makhluk hingga hari Kiamat dalam al-Lauhul Mahfuzh.

    Tingkatan ketiga: Al-Masyii-ah (kehendak) yaitu Allah mempunyai segala kehendak atas segala sesuatu.

    Tingkatan keempat: Al-Khalq (penciptaan) yaitu Allah pencipta segala sesuatu, tidak ada pencipta selain Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. 


MATERI 2


Contoh Peristiwa yang Berhubungan dengan Qada dan Qadar

Contoh Qada

  • Allah swt telah menetapkan matahari terbit pada siang hari serta bulan dan bintang tampak pada malam hari .Allah swt telah menetapkan kapan laut harus pasang dan surut .
  • Allah swt telah enetapkan setiap mahluk pasti akan mati .
  • Allah swt telah menetapkan mahluk-Nya untuk berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
  • Allah swt telah menetapkan kelahiran seseorang .


Contoh Qadar

Qadar atau takdir dibagi menjadi dua macam :

1. Takdir Mubram. Yang mesti terjadi dan tidak bisa diubah. Misalnya :

  • Matahari hanya akan ada pada siang hari, Sementara bulan dan bintang hanya ada pada malam hari.
  • Kejadian laut pasang dan surut.
  • Kematian setiap mahluk.
  • Mahluk berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
  • Peristiwa kelahiran seseorang

2. Takdir mualak . Yang bisa saja diubah dengan jalan ikhtiar dan berdoa . Misalnya :

  • Orang yang bodoh akan cerdas apabila orang tersebut giat belajar dan selalu berdoa kepada Allah swt.
  • Orang miskin akan menjadi kaya apabila dia berusaha dan berdoa.
  • Bencana alam tidak akan menimbulkan korban yang banyak jika manusia telah mempersiapkan diri dalam menghadapinnya dengan menggunakan kemampuan atau yang telah Allah berikan.


Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Qada dan Qadar

Ada banyak prilaku yang merupakan cerminan dari iman kepada qada dan qadar antara lain sebagai berikut :

  1. Senantiasa menyadari dan memahami bahwa semua yang terjadi pada diri kita adalah atas izin dari Allah oleh sebab itu satu-satunya pilihan adalah menerima kenyataan dengan senantiasa berusaha memperbaiki diri.
  2. Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi pada diri kita.
  3. Rajin dan giat dalam berusaha sebab meyakini tak ada usaha yang sia-sia di mata Allah SWT, semua akan mendapatkan balasan.
  4. Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani hidup.
  5. Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan apapun.
  6. Jauh dari kesombongan dan keangkuhan sebab meyakini semua kelebihan, prestasi dan keberhasilan yang dicapai adalah ketentuan yang datangnya dari Allah SWT.

Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar

  1. Melatih diri agar lebih bersyukur kepada Allah swt.
  2. Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt.
  3. Melatih Mahkluk khususnya manusia agar menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa.
  4. Menghindar dari sifat sombong.
  5. Menentramkan jiwa.
  6. Melatih diri agar bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.










IMAN KEPADA NABI DAN RASUL

 

Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah

Nama Nabi dan Rasul Allah


MATERI 1

Pengertian Nabi dan Rasul

    Keimanan seseorang tidak sah sampai dia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan membenarkan untuk membimbing umat manusia. Pengertian Nabi dan Rasul telah dijelaskan keberadaannya sebagai utusan Allah di dunia. 

    Nabi merupakan sebuah kata yang berasal dari kata Bahasa Arab Naba yang artinya “ dari tempat yang tinggi”. Pengertian Nabi adalah seorang manusia dari hamba Allah Swt yang diberikan kepercayaan berupa wahyu dari Allah Swt untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikan kepada umat manusia.

    Sedangkan kata rasul berasal dari kata Bahasa arab risalah yang artinya penyampaian. Sehingga Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah Swt untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikan wahyu tersebut kepada umat manusia.

    Pengertian Beriman Nabi dan Rasul. Beriman kepada rasul berarti percaya dan yakin bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umatnya agar menempuh jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah sehingga selamat dunia dan akhirat.


Dalil naqli Beriman Nabi dan Rasul

    Untuk memberi pemahaman yang mendakam agar kita beriman kepada Rasul Allah, maka dijeaskan dalam firman Allah yang terkandung dalam kitab suci Al Quran. Adapun dalil naqlinya sebagaimana firman Allah sebagai berikut :

QS AlAnbiyaa’ : 7

وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۖ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ 

Artinya :

Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui” (QS AlAnbiyaa’ : 7)


QS Al Kahfi : 110

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا 

Artinya :

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya” QS Al Kahfi : 110)



IMAN KEPADA MALAIKAT

 Iman Kepada Malaikat

Nama-nama Malaikat Allah

MATERI 1

Pengertian Iman Kepada Malaikat

    Malaikat berbeda dengan manusia, manusia diciptakan Allah dari Tanah sedangkan Malaikat diciptakan Allah dari cahaya (nur). Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, kecuali untuk siapa saja yang Dia kehendaki. 

    Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

    Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah, selalu menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya. Tidak pernah melakukan dosa, dan tidak ada satu orang pun yang mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah yang mengetahui jumlahnya. Tetapi kita wajib mengetahui 10 malaikat dan tugasnya.


Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut :

  1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
  2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
  3. Selalu takut dan taat kepada Allah.
  4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
  5. Mempunyai sifat malu.
  6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
  7. Tidak makan dan minum.
  8. Mampu mengubah wujudnya.
  9. Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya.


Dalil Naqli Beriman Kepada Malaikat

Quran Surat Al-Anbiya Ayat 19-20

 وَلَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِندَهُۥ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ 

يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ

Artinya : 

Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya”  (al-anbiya-ayat : 19-20)


Quran Surat At Tahrim Ayat 6 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ 

Artinya: 

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At Tahrim : 6)


MATERI 2

Nama dan Tugas Malaikat
    Malaikat memiliki sifat-sifat yang juga wajib diimani. Sifat itu meliputi selalu beribadah kepada Allah, tidak memiliki hawa nafsu, mengamalkan perintah Allah, serta tidak makan dan minum. Dengan mempercayai keberadaan malaikat beserta tugasnya, manusia hendaknya dapat berperilaku dengan baik dan beramal saleh.
    Allah menciptakan banyak malaikat dengan berbagai tugas. Hanya Allah yang mengetahui jumlah malaikat. Terdapat 10 malaikat beserta tugasnya yang wajib dipercaya.
  1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
  2. Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki
  3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala
  4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa
  5. Malaikat Munkar bertugas menanya ruh di alam kubur
  6. Malaikat Nakir bertugas menanya ruh di alam kubur
  7. Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia
  8. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia
  9. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga
  10. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka

Perilaku yang Mencerminkan Beriman Kepada Malaikat
    Orang yang senantiasa mengimani adanya malaikat, akan menggunakan seluruh anggota tubuh atau anggota badan untuk tetap berusaha berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat di dalam kesehariannya.
    Beberapa di bawah ini merupakan contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT  :
  1. Berkata dan berbuat jujur, karena di mana dan ke mana pun pasti malaikat akan senantiasa ada untuk mengawasi kita.
  2. Patuh dan taat terhadap hukum-hukum Allah SWT dan segala bentuk peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
  3. Melaksanakan tugas yang telah diemban kepada kita dengan rasa penuh tanggung jawab dan rasa ikhlas.
  4. Bertindak dengan hati-hati dan penuh perhitungan di segala bentuk perkataan dan perbuatan
  5. Senantiasa untuk tetap berusaha dalam memperbaiki diri sendiri dari waktu ke waktu.

Dalam mempelajari tugas para malaikat, ada beberapa hikmah yang dapat diperoleh, diantaranya :
  • Semakin Beriman Kepada Allah. Dengan mempercayai adanya malaikat yang mencatat segala perbuatan kita baik dan buruk maka kita akan berusaha untuk selalu istiqomah menjalankan ibadah.
  • Memunculkan rasa syukur kepada Allah SWT
  • Berhati-hati dalam bertindak
  • Yakin Akan Pertolongan Allah SWT



Sunday, January 10, 2021

HARI RAYA IDUL ADHA

 HARI RAYA IDUL ADHA


MATERI 1

Pengertian Hari Raya Idul Adha

    Idul adha (bahasa Arab: عيد الأضحى‎) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

    Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang atau di masjid, seperti ketika merayakan Idulfitri. Setelah salat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

    Iduladha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idulfitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.


Hukum Shalat Idul Adha

    Apakah hukum shalat id pada kedua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sunnah atau wajib?, dan apakah berdosa bagi yang meninggalkannya? Shalat idul fitri dan idul adha hukum keduanya adalah fardhu kifayah. Sebagian para ulama mengatakan: fardu ‘ain seperti shalat jum’at. Tidak selayaknya bagi seorang muslim meninggalkannya.

    Apa Hukum Shalat Jumat Setelah Melaksanakan Sholat Idul Adha? Dua momentum itu sebagai bertemunya dua Lebaran atau 'idain. Dalam kajian fiqih sholat Idul Adha sunat muakkadah, sedangkan shalat Jumat hukumnya adalah wajib, Terdapat keringanan tidak melaksanakan shalat jumat, keringanan tersebut muncul karena adanya faktor jarak antara tempat tinggal seorang muslim dengan tempat atau masjid pelaksanaan shalat Jumat.


Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Adha

    Syarat serta rukun shalat Idul Adha tidak terlalu jauh berbeda dengan shalat Idul Fitri. Tidak terdapat adzan serta iqamah yang mendahului kedua shalat tersebut, begitu pula niat serta takbir dalam shalatnya. Pelaksanaan shalat Idul Adha sedikit lebih awal dibandingkan shalat Idul Fitri.

    Shalat Idul Adha dimulai ketika matahari sudah setinggi tombak hingga waktu zawal (saat matahari bergeser ke arah barat). Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin melaksanakan kurban setelah shalat Idul Adha dilaksanakan, sedangkan shalat Idul Fitri dilaksanakan lebih akhir untuk memberikan kesempatan pada umat muslim yang belum menunaikan zakat fitrah.


MATERI 2

Tata Cara Pelaksanaan Khutbah Shalat Idul Adha

    Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, umat muslim disunahkan untuk mendengarkan khutbah. Pasalnya, khutbah Idul Adha merupakan kesempurnaan shalat Idul Adha.

    Khutbah setelah shalat Idul Adha dilaksanakan dengan dua khutbah, yaitu dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.

1. Khutbah Pertama

Adapun tata cara khutbah pertama dilakukan sebagai berikut :

  1. Membaca takbir sebanyak 9 kali
  2. Memuji Allah dengan membaca "alhamdulillah"
  3. Membaca shalawat Nabi SAW, sebagai berikut: “allahumma shalli ala sayyidina muhammad"
  4. Berwasiat tentang takwa
  5. Membaca ayat Al-Quran.

2. Khutbah Kedua

Setelah melakukan khutbah pertama, kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua. Adapun tata cara khutbah Idul Adha ialah sebagai berikut :

  1. Membaca takbir sebanyak 7 kali
  2. Memuji Allah sekurang-kurangnya membaca "alhamdulillah"
  3. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW "allahumma shalli ala sayyidina muhammad"
  4. Berwasiat tentang takwa
  5. Menutup dengan mendoakan kaum muslimin.


Hikmah Idul Adha 

  • Kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT. Sebab, di momen yang bersamaan dengan ibadah haji ini kesempatan berangkat ke Mekkah merupakan keistimewaan.
  • Selain itu, hikmah Idul Adha yang lain adalah sebuah perjuangan. Sebab, rangkaian ibadah haji di tanah suci saat bulan Dzulhijjah bisa menjadi cerminan perjuangan. Maka, laksanakan lah semua yang dilakukan dengan hati ikhlas dan penuh perjuangan.
  • Hikmah lainnya yakni kepedulian dengan sesame, dengan membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan. Dibagikan kepada semua umat musli tanpa terkecuali.


PUASA RAMADHAN

 PUASA RAMADHAN


MATERI 1

Pengertian Puasa

    Puasa dalam Bahasa Arab disebut as-shiyaam atau ash-Saum, yang berarti menahan diri atau mengekan
g, maka pengertian puasa mengandung makna menahan atau mengekang sesuatu.

    Sejatinya, puasa adalah tindakan sukarela untuk menahan nafsu makan, minum, perbuatan buruk, dan dari segala hal yang bisa membuat puasa batal untuk periode waktu tertentu. Kegiatan ini umumnya dilakukan sebagai bagian dari ibadah keagamaan atau alasan kesehatan tertentu.

    Puasa menjadi kewajiban bagi umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Ternyata, kegiatan menahan lapar dan dahaga yang diwajibkan selama satu bulan ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti menyehatkan jantung, ginjal, hati dan beberapa organ penting lain, juga melancarkan peredaran darah. Tak hanya itu, puasa juga mejauhkan diri dari segala pola makan dan gaya hidup yang tidak baik.


Macam-macam Puasa Wajib

Secara garis besar, puasa wajib dibedakan menjadi dua kategori, yaitu puasa wajib karena waktunya telah ditentukan oleh Allah dan puasa wajib karena sebab-sebab tertentu.

1. Puasa Ramadhan

    Ibadah puasa diperintahkan oleh Allah jauh sebelum kedatangan Nabi Muhammad, hanya saja tata cara dan bentuknya berbeda meski tujuannya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Puasa Ramadan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa. Menurut ajaran Islam dalam puasa di bulan Ramadan dapat kita menghapus kesalahan atau terampuni dosa yang telah diperbuat selama ini. 

2. Dasar kewajiban puasa Ramadhan

Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh rahmat. Sehingga jika dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan maka seseorang tersebut akan berdosa sesuai dengan Firman Allah dalam Qur'an Surah Al-Baqarah :183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

artinya

" Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelium kamu, agar kamu sebagai orang yang bertaqwa.” (Al Baqarah : 184)

    Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta kegiatan yang menyangkut hablum minallah.

3. Syarat wajib puasa ramadhan

  • Beragama Islam
  • Aqil dan Baligh Tidak wajib puasa bagi anak kecil (belum baligh), orang gila (tidak berakal) dan orang mabuk.
  • Tidak dalam keadaan haid atau nifas Oleh sebab itu, jika perempuan yang sedang haid atau nifas, maka puasanya tidak sah
  • Sehat dan mampu Puasa Ramadan tidak diwajibkan atas orang sakit (tidak mampu). Konsekuensinya, harus menggantinya di hari lain selain bulan Ramadan saat ia sudah sehat.


MATERI 2

Hal yang membatalkan puasa

    Ketika menjalani puasa, umat Islam diwajibkan untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbitnya fajar subuh hingga terbenamnya matahari atau waktu maghrib. Agar puasa dapat berjalan dengan lancar, penting mengetahui beberapa hal utama yang membatalkan puasa adalah sebuah keharusan :

  1. Masuknya sesuatu ke dalam lubang tubuh secara sengaja. 
  2. Memasukkan benda ke dalam salah satu jalan.
  3. Muntah secara disengaja. 
  4. Berhubungan seks secara sengaja. 
  5. Haid atau menstruasi.
  6. Nifas.
  7. Gila (junun)


Keutamaan puasa Ramadhan

Bulan penuh keberkahan

Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan ini, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya. Selain itu di dalam bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan ini, maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, melainkan banyak keberkahan lainnya.

Adanya Malam Lailatul Qadar

Di bulan Ramadan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadan adalah saat diturunkannya Alquranul Karim.

Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka

Keutamaan puasa Ramadan lainnya adalah bahwa pintu-pintu surge terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta setan-setan diikat.

Didoakan para malaikat

Para malaikat memohon ampun untuk orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka puasa


Keringanan (rukhshah) puasa ramadhan

Di mana setiap Muslim yang sudah dewasa wajib menjalankan puasa. Tetapi, ada empat golongan yang diperbolehkan untuk tidak wajib menjalankannya yaitu :

1. Orang yang sakit 

Orang yang sakit diizinkan atau diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa apabila kondisinya sangat menyakitkan. Namun, jika sudah dalam kondisi sembuh, mereka harus mengqhada puasanya atau menggantinya di hari lain.

2. Musafir

Mereka yang melakukan perjalanan jauh atau musafir (bukan untuk maksiat tetapi beribadah) mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa. Namun, mereka akan tetap mempunyai pilihan untuk berpuasa atau tidak.

3. Orang yang sudah tua rentah atau dalam keadaan lemah 

Ketika orang lansia yang memiliki keadaan lemah dan sakit-sakitan serta merasa berat untuk menjalankan ibadah puasa, mereka diperbolehkan untuk tidak melaksanakannya, tetapi harus menggantinya dengan membayar fidyah.

4. Hamil dan menyusui 

Hal yang terjadi pada wanita ketika hamil dan menyusui, maka mereka mendapatkan rukhsah untuk tidak menjalankan puasa. Tetapi, tetap harus menggantinya di lain hari.jo


MATERI 3

Hikmah Puasa Ramadhan

    Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dapat melatih seseorang untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Selain itu, masih banyak lagi hikmah puasa yang akan didapat apabila dijalankan dengan serius dan sepenuh hati.

Hikmah puasa secara umum yaitu bisa menaikkan derajat taqwa seseorang kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.

Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Lebih Qanaah, Qanaah adalah rela atau menerima takdir yang diberikan oleh Allah Swt.

Pelajaran dari puasa Ramadhan berikutnya yaitu, bisa membantu mengontrol hawa nafsu.

Berikutnya, hikmah dari puasa Ramadan adalah belajar berbagi antar sesama.

Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif yang dapat menciptakan kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.


Menetapkan awal bulan Ramadhan

Untuk mengetahui dan menetapkan kapan bulan Ramadhan dimulai dan kapan harus diakhiri, dalam ajaran Islam terdapat 2 cara yakni : 

    Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. Hisab secara harfiah 'perhitungan. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi Matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi Matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. 

    Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fithri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).

    Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.



SHALAT JUMAT

 SHALAT JUMAT



MATERI 1 

Pengertian Shalat Jumat

umat dan Dasar Hukum

Salat Jumat (Arab: صلاة الجمعة, Salāt al-Jum`ah) adalah aktivitas ibadah salat wajib yang dilaksanakan secara berjama'ah bagi lelaki muslim setiap hari Jumat yang menggantikan salat zuhur namun pelaksanaannya berbeda dengan shalat Dzuhur. Jika shalat Dzuhur ini berjumlah empat rakaat, shalat Jumat mempunyai jumlah dua rakaat, yang sebelum pelaksanaannya didahului dengan dua khutbah terlebih dahulu. 

Hukum shalat jumat adalah wajib ‘ain, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap individu yang telah memenuhi syarat wajib shalat jumat terutama bagi laki-laki dewasa. Perintah melaksanakan shalat jumat telah disebutkan dalam Al Quran surat Al Jumu’ah ayat 9, Allah berfitman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

Artinya : 

Wahai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum´at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikian itu adalah baik bagimu sekalian jika kamu mengetahui” (QS Al Jumu’ah : 9)


Syarat-syarat dan Rukun Khutbah Jumat

Syarat - Syarat dalam Khutbah Jumat

Apabila seorang khatib akan berkhutbah, maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika berkhutbah. Adapun syarat-syarat dalam menyampaikan khutbah Jum’at ini adalah :

  1. Sudah masuk waktu shalat Jum’at
  2. Orang yang berkhutbah (khotib) sedang dalam keadaan suci serta tertutup auratnya
  3. Menyampaikan materi khutbah dengan suara yang jelas
  4. Mensederhanakan materi khutbah (tidak berkepanjangan)
  5. Duduk sejenak antara khutbah pertama dan kedua
  6. Setelah Khutbah kedua selesai kemudian dilanjutkan shalat


Rukun - Rukun dalam Khutbah Jumat

Rukun ini adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan dalam suatu ibadah, dalam hal ini khutbah Jumat. Rukun-rukun ini harus dipenuhi orang yang berkhutbah (khotib) dalam khutbah Jumat yang disampaikainnya,  adapun rukun-rukun khutbah Jumat ini adalah :

  1. Diawali dengan syukur kepada Allah swt. dengan mengucapkan kalimat tahmid (alhamudulillaah) pada setiap kali khutbah. Baik khutbah yang pertama maupun yang khutbah yang kedua.
  2. Membaca dua kalimat syahadat.
  3. Membaca sholawat kepada nabi Muhammad saw.
  4. Berwasiat taqwa. Wasiat ini adalah wasiat yang isinya mengandung kalimat ajakan  atau peringatan untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada para jamaah yang hadir dalam shalat jumat.
  5. Membaca ayat-ayat al-Qur’an pada setiap khutbah (pertama maupun kedua)
  6. Membaca doa, untuk keselamatan seluruh kaum muslimin (muslimat) pada khutbah yang ke dua


MATERI 2

Ketentuan Shalat Jumat
  1. Bagi yang hendak sholat Jumat disarankan mandi sebelum menunaikan ibadah wajib bagi laki-laki tersebut.
  2. Ibadah sunnah selanjutnya adalah potong kuku dan kumis yang dilakukan sebelum sholat Jumat. 
  3. Mereka yang hendak sholat disarankan memakai pakaian yang rapi, bersih, dan diutamakan berwarna putih. 
  4. Mengenakan parfum atau wangi-wangian 
  5. Tiap aktivitas sebaiknya diawali doa yang mengharapkan berkah dan perlindungan dari Allah SWT. 
  6. Jika tidak ada aktivitas lain, sebaiknya segera menuju masjid untuk menunaikan ibadah lain sebelum sholat Jumat.
  7. Setelah sampai, sebaiknya segera masuk masjid dengan kaki kanan terlebih dulu.
  8. Saat masuk masjid pastikan masih dalam keadaan bersuci sehingga bisa sholat Tahiyatul Masjid.
  9. Ketika sudah berada di masjid sangat disarankan tidak banyak bicara, tenang, dan memperbanyak doa serta dzikir.

Syarat Wajib Shalat Jumat
  1. Islam
  2. Laki-laki
  3. Merdeka
  4. Aqil Baligh
  5. Sehat dan mampu
  6. Bermukim atau menetap

Tata Cara Shalat Jumat
  1. Tentu saja tata cara sholat jumat juga diatur. Sholat jumat sendiri berjumlah dua rakaat dengan dua khutbah. Tata cara sholat jumat sebenarnya hampir sama dengan sholat pada umumnya. Dan berikut ini tata cara sholat jumat :
  2. Khatib segera naik mimbar
  3. Adzan dikumandangkan
  4. Khatib melakukan khutbah dan membaca rukun dua khutbah
  5. Setelah selesai khutbah ke dua lalu Iqamah
  6. Imam memimpin shalat jumat samapi selesai

MATERI 3

Keutamaan Shalat Jumat
    Menunaikan ibadah sholat Jumat sebagai kewajiban memang harus dijalani tapi dibalik Allah mewajibkan sholat Jumat ini ada banyak hikmah dan manfaat yang bisa didapatkan. Keutamaan sholat Jumat dijelaskan langsung oleh Allah SWT dalam Al Quran dan diperkuat oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits-haditsnya :
  1. Terdapat waktu yang mustajab dalam shalat jumat yakni antara imam duduk dimimbar sampai selesai shalat.
  2. Jadi salah satu keutamaan melaksanakan sholat Jumat adalah dicukupkan nikmatnya dan disempurnakan oleh Allah agamanya.
  3. Pahala yang besar untuk yang bersegera datang untuk sholat Jumat
  4. Setiap langkahnya diberi pahala sholat dan puasa selama satu tahun

Amalan Sunah pada Hari Jumat
    Dalam agama Islam, hari Jumat memanglah hari yang diistimewakan. Maka, laki-laki muslim disunahkan melaksanakan amalan-amalan sunah. Adapun, amalan sunah yang bisa dilakukan laki-laki muslim, yaitu seperti berikut:
  1. Memotong kuku dan rambut
  2. Mandi bersih atau mandi keseluruhan sebelum melaksanakan salat Jumat
  3. Menggunakan parfum atau wewangian
  4. Berpakaian bersih—anjuran warna putih—dan memakai pakaian yang paling bagus
  5. Berangkat ke masjid lebih awal
  6. Sampai di masjid, melaksanakan salat sunah tahiyat masjid sebelum duduk zikir
  7. Perbanyaklah zikir kepada Allah Swt.
  8. Mengucapkan salawat
  9. Membaca Al-Qur’an
  10. Kalau khatib sudah berdiri dan melaksanakan khutbah, dengarkanlah dengan khusyuk






Wednesday, January 6, 2021

Materi AKIDAH AKHLAK Semester Genap - SMP Muhammadiyah 1 Moyudan

 MATERI MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS 7

IMAN KEPADA MALAIKAT

    Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 7, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 6. Pada bab enam kita akan membahas tentang IMAN KEPADA MALAIKAT

    Pengertian Iman Kepada Malaikat yakni yakin dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa malaikat itu ada yang selalu taat melaksanakan perintah Allah SWT. Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :

Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Menjelaskan Iman Kepada Malaikat
2. Menunjukkan dalil naqli Iman Kepada Malaikat Allah
3. Menunjukkan tuugas-tugas malaikat
4. Menemukan contoh perilaku Iman Kepada Malaikat



MATERI MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS 8
BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL

    Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Akidah akhlak kelas 8, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 5. Pada bab kelima kita akan membahas tentang BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL.
    Beriman kepada Nabi dan Rasul termasuk rukun iman yang ke empat. Beriman kepada rasul merupakan meyakini dengan sepenh hati bahwa nabi dan rasul adalah orang yang dipilih Allah untuk menerima wahyu dan disampaikannya kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman hidup. 
Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :


Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian Nabi dan Rasul
2. Mampu menjelaskan pengertian iman kepada Rasul
3. Mampu menunjukkan dalil naqli tentang beriman kepada Rasul
4. Mampu menjelaskan hikmah beriman kepada Rasul



MATERI MAPEL AKIDAH AKHLAK KELAS 9
BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR

    Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Akidah akhlak kelas 9, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 5. Pada bab kelima kita akan membahas tentang BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR.
    Iman kepada qadha dan qadar adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menetapkan segala ketentuan, undang-undang, peraturan hukum secara pasti untuk segala yang ada, yang mengikat antara sebab dan akibat segala sesuatu yang terjadi. 
. Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :
Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Mampu menjelaskan Qadha
2. Mampu menjelaskan Qadhar
3. Mampu menjelaskan Iman kepada Qadha dan Qadhar
4. Menunjukkan dalil naqli Iman kepada Qadha dan Qadhar
5. Menjelaskan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadhar








Sunday, January 3, 2021

Materi FIKIH Semester Genap - SMP Muhammadiyah 1 Moyudan

MATERI MAPEL FIKIH KELAS 7
SHALAT JUMAT

    Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Fikih kelas 7, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 4. Pada bab empat kita akan membahas tentang SHALAT JUMAT
    Pengertian Shalat Jumat yakni ibadah shalat 2 rakkaat yang dikerjakan dihari jumat dan dilaksanakan setelah khutbah pada waktu dhuhur. Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :


Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Melaksanakan shalat jumat
2. Memperhatikan khutbah jumat dengan cermat
3. Bertanggung jawab Bersama melaksanakan ibadah shalat jumat
4. Memiliki kepedulaian untuk mengajak orang lain melaksanakan shalat jumat
5. Menjelaskan pengertian dan dasar hokum shalat jumat
6. Menjelaskan urutan syarat-syarat khutbah jumat dan rukuk khutbah jumat
7. Menjelaskan keutamaan dan ketentuan shalat jumat
8. Melaksanakan shalat jumat berjamaah




MATERI MAPEL FIKIH KELAS 8
PUASA RAMADHAN

    Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Fikih kelas 8, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 5. Pada bab kelima kita akan membahas tentang PUASA RAMADHAN.
    Puasa merupakan menahan diri dari makan minum dan segala hal yang membatalkan pasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari diiringi niat mendekatkan diri kepada Allah. 
Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :


Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Melaksanakan puasa Ramadhan
2. Mengenali pasa wajib selain Ramadhan
3. Menerima ketentuan walam waktu Ramadhan
4. Mengklasifikasi puasa wajib (puasa Ramadhan, nadzar dan kafarat
5. Pengertian dan dasar hokum puasa
6. Syarat wajib dan rukn puasa
7. Keutamaan dan amalan bulan ramadhan




MATERI MAPEL FIKIH KELAS 9
HARI RAYA IDUL ADHA

Sebelum kita belajar secara lebih dalam pada mata pelajaran Fikih kelas 9, sebaiknya kita mengetahui materi-materi apa saja yang akan kita bahas pada bab 5. Pada bab kelima kita akan membahas tentang HARI RAYA IDUL ADHA
Pada hari raya idul adha dilaksanakan penyembelihar hewan kurban sebagaimana dengan contoh yang dilaksanakan nabi Ibrahim. 
Untuk lebih mudahnya perhatikan peta konsep berikut :

\
Tujuan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
1. Siswa menjadi siswa yang bersyukur telah diberikan kesempatan beribadah kepada Allah
2. Dapat memahami dan menjelaskan hari raya idul adha
3. Dapat melaksanakan tata cara shalat dan khutbah Idul Adha



Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...