MATERI 1
Pengertian Tauhid
Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Tauhid (Arab :توحيد) dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah; mengesakan Allah atau mengiktikadkan bahwa Allah SWT itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-nabi Nya.
Pengertian Tauhid Mulkiyah
Mulkiyah (dari kata Mulk: Kerajaan) merupakan gambaran Allah yang Kekal sebagai Al-Malik (Raja/Penguasa) di Alam Semesta. Semua kejadian pada alam semesta merupakan pelaksanaan dari KehendakNya sesuai Rubbubiyah Allah. Penciptaan, Penghancuran dan Pemeliharaan serta Pengaturan Alam Semesta yang dilakukan oleh Allah sesuai dengan kehendakNya sebagai Sang Raja.
Pada pelaksanaannya, Mulkiyah Allah dilakukan oleh para Rasul yang diberi mandat sebagai Wakil Allah di muka bumi, untuk selanjutnya diteruskan oleh para Kalifah, sehingga manusia tetap bertindak sesuai prinsip-prinsip Allah dalam Rubbubiyah-Nya. Kekalifahan terdiri dari berbagai wilayah yang dipimpin oleh Imam (Pemimpin ummat), Amir(pemerintah / eksekutif), Wali(pemimpin regional / lokal) atau Sultan (pemimpin militer), tetapi mengakui hanya satu Kalifah sebagaimana halnya raja-raja Indonesia dahulu mengakui para Khalifah dari dinasti Ottoman sebagai pemimpin ummat Islam.
Melalui sifat mulkiyah-Nya,Allah berhak menentukan apa saja untuk makhluk-Nya. Sebagai pemilik segala yang ada,Allah ada raja atau penguasa. Raja menjadi berfungsi sebagai penguasa manakala ia adalah pemimpin yang harus dipatuhi. Allah menjelaskan sifat-Nya sebagai pemimpim (Al-Waliyy) absolut alam semesta.
Keberadaan keyakinan mulkiyah ini membedakan antara pribadi muslim dan bukan muslim. Orang-orang kafir menolak kepemimpinan Allah dan menolak hukum Allah. Kehidupan mereka hanyalah berorientasi kehidupan dunia belaka. Pemimpin mereka adalah thagut. Sebagai konsekuensi kepemimpinan thagut,dalam bertakhim mereka mengikuti syariat thagut dengan meninggalkan syariat Allah.
MATERI 2
Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan
Contoh penerapan tauhid dalam kehidupan sehari hari adalah dengan selalu mentaati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, seperti beribadah, puasa, nadzar, berdoa hanya kepada Allah, ibadah apapun yg dilakukan semata mata diniatkan hanya karna Allah, tidak berlebih-lebihan dalam mencintai sesuatu. Tawakal dan bersabar dalam menghadapi musibah.
Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan yang mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yang berasal dari-Nya baik berupa perintah yang mesti dilaksanakan ataupun larangan yang mesti di tinggalkan semua itu akan mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.
Contoh pengamalan tauhid Mlkiyah
-menyelesaikan segala urusan baik yang ada di langit maupun dibumi
-membenarkan adanya hari akhir
-membalas segala perbuatan makhluk-Nya
Makna tauhid mulkiyah yang benar
Tauhid mulkiyah adalah meng-esa-kan Allah dalam segala perbuatan-Nya di akhirat kelak. Atau dengan kata lain tauhid mulkiyah adalah menetapkan keesaan Allah dalam kekuasaan-Nya di akhirat, terutama kekuasaan-Nya dalam menegakkan hari akhir, menyelesaikan segala urusan, menegakkan keadilan dan membalas semua perbuatan.
Selama ini kita telah mengenal tauhid rububiyah yaitu meng-esa-kan Allah dalam segala perbuatan-Nya. Namun pada kenyataannya penjabaran tauhid rububiyah ini lebih kepada perbuatan Allah di dunia seperti mencipta, menguasai dan mengatur seluruh alam semesta. Sedangkan perbuatan Allah lainnya jarang sekali disebutkan terutama segala perbuatan-Nya di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, memang perlu untuk memisahkan tauhid mulkiyah ini dari tauhid rububiyah. Sebab demikianlah penggunaan kata “Rabb” (Tuhan) dan “Malik” (Raja) lebih dikhususkan dalam Al-Quran, terutama surat pertama dan terakhir.
Fungsi dan Hikmah Tauhid
Perlu diketahui, bahwa pada hakikatnya tauhid ini bukan hanya sekedar diketahui dan dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus dihayati dengan baik dan benar, karena apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik dan benar, maka kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah akan muncul dengan sendirinya. inilah salah satu manfaat dari ilmu tauhid.
Selain itu, tauhid juga berfungsi sebagai pembimbimbing umat manusia untuk menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para Nabi dan Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar untuk menemukan kembali jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia kepada puncak segala kebaikan