Sunday, May 31, 2020

Evolusi dalam Pandangan Islam, Benarkah Terjadi?




Dalam Islam, manusia adalah makhluk yang paling sempurna, 
karena ia memiliki akal dan perasaan 


MANUSIA sering disebut-sebut sebagai hasil evolusi dari kera. Sejak terlontarnya teori evolusi yang sangat terkenal itu, ilmuan-ilmuan di barat tak ada bosannya dalam melakukan penelitian disana-sini. Mereka membanding-bandingkan bentuk tubuh manusia purba yang satu dan yang lainnya guna memuktikan teori evolusi tersebut.
       Padahal Charles Darwin sendiri tidak mengatakan bahwa manusia adalah keturunan kera. Teori Darwin mengenai kejadian manusia hanyalah semacam dugaan atau telaah semata dan selanjutya evolusi – evolusi yang telah ada hanyalah imaginasi dari beberapa ahli paleontology saja. Namun akibatnya masyarakat pada waktu itu menarik kesimpulan dari teori Darwin bahwa manusia adalah keturunan kera.
       Hal ini tentu sangat bertentangan dengan apa yang tertulis dalam kitab suci. Dalam Kitab suci kaum Nasrani - Injil tertulis bahwa manusia adalah ciptaan tuhan dan bukan keturuan kera. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Charles Darwin sehingga saat itu orang mulai berpendapat bahwa makna kitab Injil yang dianggap sebagai “the word of god” adalah salah dan mereka mulai bepikir bahwa ilmu pengetahuan bertentangan dengan agama.
       Namun masalah tersebut dapat dijawab oleh Al-Quran melalui ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Dr. Mauruce Bucaille, seorang pakar kedokteran asal perancis pun dalam penelitiannya pun merujuk pada Al-Quran.Ia berpendapat Al-Quran berisikan konsep – konsep ilmu moderen yang waktu kitab suci tersebut diturunkan ke bumi dan data – data tersebut belum dikenal di timur maupun di barat.
Dalam Islam, manusia adalah makhluk yang palin sempurna, karena ia memiliki akal dan perasaan.
Dalam surat Al- Hijir ayat 28 Allah berfirman 

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Al- Hijir ayat 28)

       Firman Allah dalam kalimat ‘ maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud’ menandakan bahwa manusia lebih tinggi derajatnya daripada malaikat sekalipun. Jika dalam al-quran malaikat digambarkan sebagai makhluk Allah yang Indah maka pantaskah manusia – manusia purba disebut lebih sempurna daripada malaikat ?
Dalam Al-Quran pun terdapat ayat – ayat lain berkaitan dengan kejadian manusia.

“ dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (Al-Quran 23 : 12)
“ Kami telah menciptakan ,mereka (manusia) dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila kami menghendaki, kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang –orang yang serupa dengan mereka.” (Al-Quran 76:28)
“ Jika dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan apa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikanmu dari keturan orang – orang lain.” (Al-Quran 6:133)

       Dari ayat-ayat diatas Dr. Maurice Bucaille menyimpulkan bahwa manusia bukanlah berasal atau hasil evolusi dari kera. Kelompok manusia purba pernah hidup di bumi ini dalam bentuk tubuh yang berbeda – beda yang semuanya adalah menurut rencana Tuhan. Kelompok manusia purba hidup dan punah dan digantikan oleh kelompok lain. Itulah yang dikemukakan Al-Quran. Akhirnya, Dr. Maurice bucaile dalam bukunya menyatakan bahwa sia – sialah mencari perbedaan dari Al-Quran dan data-data paleontology atau dengan informasi mengenai evolusi karena sesungguhnya apa yang disebut evolusi memang tidak pernah ada.
       Evolusi tak layak disebut teori karena tidak memiliki dasar eksperimen ilmiah. Setiap makhluk sendiri, tercipta secara hakiki dan pasti. Buku 'Sains dalam Alquran' yang ditulis Nadiah Thayyarah menyebutkan, sepanjang sejarah manusia tidak pernah ada teori tanpa sandaran yang jelas. Mestinya hal itu berlaku pula pada teori Darwin. Mekanisme penciptaan makhluk hidup juga telah dijelaskan dalam Alquran.

"Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) Bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (Al 'Ankabut Ayat 20)

Kesalahpahaman tentang teori evolusi ini semakin diperparah dengan penjelasan yang keliru dari buku cetak pelajaran sekolah. Berdasarkan buku cetak pelajaran sekolah tingkat SMA pada umumnya, penjelasan tentang teori evolusi ini sangatlah singkat, bahkan ada beberapa yang tidak dijelaskan sama sekali. Kalaupun dijelaskan, materi yang dibahas cuma soal perbandingan panjang leher jerapah versi Jean B.Lamarck dengan versi Charles Darwin. Sayangnya, untuk topik-topik yang erat kaitannya dengan evolusi seperti diversifikasi spesies, struktur kromosom, konsep hereditas, mutasi genetik, seleksi alam dan lain-lain seringkali tidak disangkut pautkan dengan evolusi. Padahal justru topik-topik itu sangat relevan yang menjadi landasan kuat teori evolusi.

       Mirisnya lagi, banyak sekali konten-konten di internet yang menjelaskan teori evolusi dengan mengada-ngada, terutama konten yang berbahasa Indonesia. Berkali-kali, pembahasan tentang teori evolusi selalu diidentikan dengan pandangan bahwa asal-usul manusia dari kera, padahal (sekali lagi) teori evolusi tidak pernah bilang seperti itu. Hal-hal yang berkaitan erat dengan teori evolusi yang benar, seperti mutasi genetik, konsep seleksi alam, atau apa bedanya spesies, genus, order, super family atau sub-order, dan lain-lain malah tidak dibahas sama sekali.


1 comment:

nur hadi said...

Konsep evolusi tidak sesederhana tentang kera berubah jadi manusia, kalau itu yg dibahas jelas gak ada titik temunya. Hal-hal yang berkaitan erat dengan teori evolusi yang benar, seperti mutasi genetik, konsep seleksi alam, atau apa bedanya spesies, genus, order, super family atau sub-order, dan lain-lain.

Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...