Sunday, July 12, 2020

Beriman Kepada Allah



Beriman Kepada Allah

Sebagai umat Islam maka kita wajib mengimani Allah

MATERI 1

Sekarang kita akan membahas tentang “Iman”, Agama Islam memiliki 6 Rukun Iman yang Wajib kita ketahui dan diamalkan, yaitu Iman Kepada Allah, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul Allah, Hari Akhir, Qada dan Qadar Allah. Berbicara mengenai Iman kepada Allah, ini merupakan iman yang pertama dan membuat kita berfikir banyak.

Kenapa kita harus beriman, kenapa kita harus mengimani hal yang tidak terlihat dan banyak sekali hal yang kita pikirkan. Iman Kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama, jadi menjadi hal prioritas yang wajib kita imani.

Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان, translit. arkān al-īmān‎) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. man secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Pengertian iman menurut istilah ialah yang membenarkan dan meyakinkan dengan hati di ucapkan dengan lisan, dan di amalkan dengan perbuatan. 
Jadi pengertian iman kepada Allah itu adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah swt itu benar-benar ada (wujud) dengan segala sifat sifatnya dan kesempurnaan-nya kemudian pengakuan itu di buktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakni dengan menjalankan perintahnya dan menjahui larangannya tujuannya agar kita yakin kepada allah dan taat kepada nya

Hikmah Beriman Kepada Allah
  1. Hati Menjadi Tenang. Salah satu hikmah beriman kepada Allah ialah tenang nya hati, hati menjadi tidak mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang menyesatkan. (Lihat Surah Ar Ra’d ayat 28)
  2. Mendapat Bimbingan dari Allah SWT. Orang yang beriman kepada Allah SWT akan mendapatkan bimbingan dari-Nya, sehingga insyaAllah apa yang dilakukan oleh orang beriman tersebut ialah berbagai macam perbuatan terpuji dan baik.
  3. Mempunyai Rasa Kasih Sayang Yang Tinggi. Hikmah beriman kepada Allah dapat membuat diri mengingat orang lain, seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai sesama muslim dan orang lain. Alhasil sikap, kasih sayang, jiwa sosial orang yang beriman kepada Allah sangat tinggi. Dikarenakan orang beriman akan mempunyai jiwa rendah hati, sering melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk ciptaan Allah SWT, karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.
  4. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar. Orang-orang dijamin akan diampuni dosanya dan memperoleh pahala yang besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah SWT ketika berada di dunia. (Lihat Surah Al Maidah Ayat 9)
  5. Mendapat Kebahagiaan Sesungguhnya. Beriman dengan sungguh-sungguh kepada Sang Pencipta Segalanya membuat hati manusia yang beriman kepada Allah tenteram dan membuat manusia merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Berada lurus di jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Iman kepada Allah: Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
  • Mengimani adanya Allah.
  • Mengimani Rububiyyah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
  • Mengimani Uluhiyyah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.
  • Mengimani semua asma dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.

MATERI 2

Dalil Naqli Iman Kepada Allah

        Setiap manusia telah ditakdirkan bias mengakui adanya Allah dan melalui akal pikiran pula manusia dapat membuktikannya. Namun, manusia tetap memerlukan dalil naqli yang bersumber dari Al Quran dan hadis untuk membimbing manusia dalam mengenal Allah.
Dalil Iman Kepada Kitab Allah dibagi menjadi 2, dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli merupakan dalil yang langsung bersumber dari ayat-ayat Allah.
Sedangkan dalil aqli merupakan hasil pemikiran manusia yang didasarkan kepada ayat-ayat Allah (biasanya bersumber dari Al-Quran).
Berikut dalil tentang Iman kepada Kitab Allah dalam Surat An-Nisa Ayat 136

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (An-Nisa Ayat 136)

        Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memerintahkan hamba-hambanya yang beriman untuk menambah keimanannya agar semakin tenang dan yakin, dan membenarkan Rasulullah Muhammad sebagai penutup para nabi dan Al-quran yang diturunkan kepadanya, serta kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, karena Allah tidak membiarkan hamba-hamba-Nya di setiap zaman hidup tanpa ada petunjuk dan hidayah. Setelah Allah memerintahkan untuk beriman, kemudian Dia mengancam orang yang kafir: dan barangsiapa yang kafir terhadap Allah, para malaikat, sebagian kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir maka dia telah tersesat dari jalan yang benar yang dapat menyelamatkannya dari azab yang pedih di akhirat dan memberinya kenikmatan yang kekal.

Dalil Iman Kepada Allah dalam hadis
Hadits Jibril (bahasa Arab: حديث جبرائيل‎, Hadīts Jibraīl) adalah sebuah hadits yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat menurut akidah umat Islam. Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Hurairah.

Dari Umar bin Khattab berkata:

Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat rasululah S.A.W.. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha nabi”, 

Kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah S.A.W. menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.”
  • Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
  • Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi S.A.W. menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
  • Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
  • Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.

— HR. Muslim no.8


MATERI 3

Dalil Aqli Iman Kepada Allah

    Dalil aqli merupakan dalil yang diperoleh dari bukti ilmu pengetahuan dan argumentasi ulama (orang-orang yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang hal tersebut) argumen yang dihasilkan oleh para pemikir Islam atau disebut sebagai ijtihad ulama. Pemikiran para ulama ini bisa benar bisa salah. Ajaran dan ayat Al-Quran yang bisa dipastikan tafsiran dan maknanya disebut dalil qat’i. Dalil inilah yang menjadi dasar ajaran Islam.
    Pertama, adanya alam semesta dengan aneka makhluk hidup ini menjadi bukti dan memberi kesaksian tentang adanya wujud Sang Pencipta, Allah SWT. "Karena tidak ada seorang pun di alam raya ini yang mengklaim telah menciptakan alam raya ini beserta isinya selain dari Allah SWT," tulis Syaikh Abu Bakar.
    Kedua adalah adanya firman-firman Allah SWT di dalam Al Quran yang selalu dibaca oleh umat Islam. Tak hanya dibaca tetapi juga dihayati dan dipahami maknanya. Ketiga adalah adanya sistem yang teratur dalam tata surya dan kehidupan di bumi. Mulai dari proses penciptaan, pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di alam semesta ini tunduk kepada Sunatullah.

Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Adapun hikmah atau fungsi beriman kepada Allah Swt, diantaranya yaitu:

Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatunya dan membuat kita masih hidup sampai sekarang. Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah SWT.

Menambah Ketaatan
Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sehingga hati kita akan selalu ingat kepada Allah.

Menentramkan Hati
Dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu mengingat Allah dan membuat hati mereka tentram karenanya.

Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia dan Akhirat
Dalam Quran Surah Al-Mukminin, Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”

Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup
Manusia yang beriman kepada Alla, hati mereka menjadi tentram, hidup pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah diselesaikan karena Allah akan membantunya.

Contoh Perilaku Iman Kepada Allah
Ada banyak contoh perilaku iman kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu:
  1. Mendirikan Sholat
  2. Menafkahkan sebagian rezeki
  3. Beriman Kepada Kita Allah
  4. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
  5. Selalu berbuat kebajikan
  6. Mampu menahan amarah
  7. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
  8. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
  9. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
  10. Mempercayai dengan benar rukum iman
  11. Menjaga shalat lima waktu berjamaan di masjid (bagi laki-laki).
  12. Menunaikan zakat, berinfak dan sedekah dengan ikhlas dan banyak.
  13. Menjaga aqidah dalam diri dari perilaku syirik, khurafat, dan bid’ah.
  14. Senantiasa beramal sholeh dalam bermuamalah.
  15. Menunaikan segala sesuatu yang diwajibkan oleh Allah SWT dari segi beribadah maupun bermuamalah.
  16. Mencintai sesama muslim sebagai saudara seiman.
  17. Meninggalkan segala bentuk perilaku yang dibenci oleh Allah SWT dan Rosul-Nya.
  18. Mentadabburi segala ciptaan Allah yang ada di langit maupun di bumi beserta seluruh alam semesta serta menyakini bahwa Allah Maha kuasa atas segala yang telah diciptakan-Nya.
  19. Senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dengan memperbaiki serta meningkatkan kualitas ibadah.


6 comments:

nur hadi said...

Salah satu hikmah beriman kepada Allah ialah tenang nya hati, hati menjadi tidak mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang menyesatkan

Unknown said...

Beriman kepada allah

NoName said...

Kita tahu bahwa Allah SWT yang menciptakan segala sesuatunya dan membuat kita masih hidup sampai sekarang. Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah SWT.

Unknown said...

Akkbtjdthvf
Ngrhc

Hkhu

Unknown said...

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (An-Nisa Ayat 136

Fiad nur iman said...

Nama : Fiad nur imam
Kelas :7 Ibrahim

Organisasi Otonom Muhammadiyah

  MATERI 1  Organisasi Otonom Muhammadiyah Organisasi otonom Muhammadiyah terdiri dari 7 bagian, yakni Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyia...